Baca Juga: Inilah Manfaat Makan Pisang
Namun, ada hal lain yang secara prinsip juga berbeda. Urut sering kali dikaitkan dengan istilah dukun pijat atau paraji yang melakukan pijatan untuk menyembuhkan penyakit. Sehingga tujuan dari urut lebih ke penyembuhan suatu penyakit. Sering kali demi tujuan ini, pijatan pada bayi bisa terus dilakukan meski bayi menangis (mungkin karena sakit).
Sedangkan pijat bayi merupakan bentuk stimulasi yang harus dilakukan dalam kondisi yang menyenangkan, dapat dilakukan secara bersamaan dengan pemberian stimulasi lainnya (auditori berupa musik, suara, stimulasi visual dan lainnya), dilakukan oleh orang tua, tenaga kesehatan dan sangat bergantung pada respons bayi.
Apabila bayi menunjukkan tanda-tanda kurang nyaman atau menangis, maka Anda harus menghentikan pijatan, mengecek penyebab bayi menangis (apakah karena bayi BAK, BAB, pijatan terlalu keras, atau bayi tidak nyaman dengan jenis pijatan tertentu).
Pada Usia Berapa Pijat Bayi Boleh Dilakukan?
Pada bayi cukup bulan sebenarnya sesegera mungkin setelah bayi stabil. Sedangkan, untuk bayi kurang bulan harus diperiksa terlebih dahulu oleh tenaga kesehatan apakah sudah dapat diberikan pijat bayi atau tidak.
Baca Juga: Inilah 6 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Kanker
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi? Sebaiknya jangan setelah minum susu/makan, jangan saat bayi lapar, jangan saat bayi sedang menunjukkan tanda-tanda enggan untuk dipijat.
Selain itu, hindari membangunkan bayi dari tidur hanya untuk dipijat. Bayi yang sakit sebaiknya dibawa dulu ke tenaga kesehatan untuk dipastikan apakah memerlukan perawatan khusus atau tidak.
Amankah Melakukan Pijat Bayi?