Ini 6 Partai dengan Elektabilitas Tertinggi Hingga Capai 4 Persen Lampaui Parliamentary Threshold

25 April 2022, 13:39 WIB
Survei Elektabilitas Partai /Silmi Akhsin/

SUARA SOPPENG - Berdasarkan hasil survei Populi Center, ada 6 partai yang berhasil mencapai ambang batas parliamentary threshold (PT) bahkan diatas 4 persen, Senin 25 April 2022.

Keenam partai tersebut tidak jauh dari perolehan suara pada pemilu 2019 yang lalu.

Pertama ada partai penguasa saat ini, PDIP memperoleh elektabilitas tertinggi dengan mencapai 20,5 persen. Meski sebelumnya di angka 22,3 persen.

Baca Juga: Survei Terbaru Presiden 2024, Prabowo Subianto Kokoh dipuncak Bahkan Diatas 50 Persen

Kemudian, ada Gerindra dengan 13,1 persen disusul Demokrat sebesar 9,6 persen.

Selanjutnya, ada partai Golkar (8,3%), PKB (8,2%), PKS (7%).

Kemudian, Lonjakan peningkatan suara dialami oleh Demokrat dan Gerindra, masing-masing sebesar 1,9 persen dan 1,3 persen bila dibandingkan dengan survei bulan sebelumnya.

"Data menunjukkan ada enam partai yang ada persentase elektabilitas di atas 4 persen. Pertama PDI-P 20,5 persen, ada Gerindra dengan 13,1 persen, Demokrat dengan 9,6 persen, Golkar 8,3 persen, PKB 8,2 persen, dan PKS dengan 7 persen," rinci Nurul saat pemaparan hasil survei yang dilakukan secara daring, Senin 25 April 2022.

Untuk diketahui, survei Populi Center dilakukan pada 1 hingga 9 Desember 2021 yang melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak di 34 provinsi.

Baca Juga: Survei Terbaru SMRC Pilpres 2024 Menempatkan Pasangan Anies-AHY Posisi Teratas

Sementara itu, partai yang memperoleh persentase suara di bawah 4 persen berdasarkan hasil survei tersebut yakni Nasdem sebesar 3,9 persen, PPP 2,8 persen, PAN 1,7 persen, Perindo 1,2 persen, PSI 0,7 persen, Gelora 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Hanura 0,3 persen, dan Garuda 0,3 persen.

Partai yang tidak mendapatkan suara yakni Partai Ummat, PKPI, dan Berkaya.

Akademisi Universitas Islam Internasional Indonesia Phillips J. Vermonte mengatakan, lonjakan suara yang dialami Demokrat salah satunya akibat partai tersebut berhasil menarik peminat pemilih pemuda.

"Hemat saya partai demokrat cukup mampu berbicara dan dipahami oleh pemilih muda, dan ini yang dicitrakan oleh partai, misalnya lewat Ketum Demokrat,"jelas Phillips.

Baca Juga: Lembaga Survei KedaiKopi Nilai Pernyataan Megawati Ceroboh dan Menyakiti Publik

Baca Juga: Perang Rusia VS Ukraina Makin Memanas, Kini Presiden Volodymyr Zelensky Ancam Vladimir Putin

"Ada komunikasi yang mungkin berhasil dan mungkin akan menjadi modal yang baik,"ujar dia.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin mengatakan, hasil survei elektabilitas partai tersebut berbanding lurus dengan kinerja dari rezim atau pemerintahan yang berkuasa

"Kalau kepuasan publik terhadap rezim tinggi dan kian baik, yang mendapat insentif adalah partai di belakang rezim. Dulu di 2009, rezim Demokrat dinilai masyarakat bagus, kuat, ini menjadi insentif untuk Demokrat. Sama juga di 2014, di masa Pak Jokowi, pada 2019 PDI-P mendapat insentifnya," kata dia.***

Editor: Silmi Akhsin

Tags

Terkini

Terpopuler