Reuni Dengan Mantan Anak Buah di Kopassus, Prabowo: Gimana Dulu, Aku Galak Nggak?

31 Desember 2022, 15:19 WIB
Prabowo hormat ke anak yang berpakaian tentara saat penyerahan motor di Surabaya /Dok, Tim Media Prabowo/Usman

SUARA SOPPENG -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan) Prabowo Subianto kunjungan kerja ke Koramil 0825/12 Rogojampi-Banyuwangi, Jawa Timur, 30 Desember 2022.

Kegiatan itu diwarnai dengan momen nostalgia ketika Prabowo bertemu dengan sejumlah eks anak buahnya saat masih menjabat sebagai Danjen Kopassus.

Prabowo tampak sumringah dan membalas hormat yang diberikan kepadanya. Saat mengetahui mereka pernah bertugas di Grup 1 Kopassus, Prabowo pun sempat bertanya perihal bagaimana kepemimpinannya saat itu.

“Gimana dulu? Aku komandan yang gimana? Galak nggak?” tanya Prabowo berkelakar

Baca Juga: Pelepasan Air Baku Embung Karangreja di Resmikan Anggota DPR RI Komisi V Fraksi Partai Gerindra

Menanggapi pertanyaan tersebut, salah satu di antara mereka dengan lugas menjawab bahwa Prabowo adalah komandan yang baik dan tegas.

“Yang pasti sejahtera, Bapak,” saut eks anak buah Prabowo lainnya

Prabowo juga diingatkan mantan anak buahnya yang pernah memberikan hadiah atas prestasi yang mereka torehkan.

Baca Juga: Teladan, Kepsek MAN 4 Bone, Pungut Sampah Usai Pelantikan Kades di Stadion Lapatau

“Saya pernah dapat hadiah 100 dolar, izin, dari Bapak, waktu lari angka 8. Lomba lari angka 8 per regu, satu regu,” ungkap salah satu mantan anak buahnya.

Prabowo lalu mengungkapkan bagaimana apresiasi tersebut memang pantas diberikan untuk prajurit yang berprestasi.

“Yang jagoan pasti dapat hadiah,” sambung dia. Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Masih Tertinggi di Akhir Tahun 2022, Rohmat : Prabowo Pas Melanjutkan Jokowi

Nama Prabowo memang begitu lekat dengan satuan elite di jajaran TNI AD, Kopassus. Prabowo memimpin pasukan baret merah pada periode 1995-1998.

Di masa awal kepemimpinannya, Kopassus sempat menyita perhatian dunia saat mereka berhasil melakukan operasi pembebasan sandera Mapenduma, Papua pada tahun 1996.

Baca Juga: Capaian Kinerja Kejari Bone Tahun 2022, Berikut Rinciannya

Saat itu, 26 peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Lorentz 95 disandera oleh kelompok GPK pimpinan Kelly Kwalik. Operasi ini tergolong sebagai operasi yang sangat sulit karena lokasi penyanderaan berada di tengah hutan.

Editor: Usman, S.Pd

Tags

Terkini

Terpopuler