SUARASOPPENG - Presiden Joko Widodo hadiri Pertemuan Puncak Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA Summit) 2022 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis 9 Juni 2022.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh jajaran kementerian/lembaga terhadap dampak sosial dan ekonomi yang timbul jika perkara sengketa lahan tidak segera diselesaikan.
"Bahaya kalau sudah yang namanya sengketa tanah, sengketa lahan. Bahaya banget. Antarkampung berantem bisa karena sengketa lahan. Rakyat dan perusahaan bisa berantem karena sengketa lahan. Hati-hati, ini hati-hati. Dampak sosial, dampak ekonominya kemana-mana," tuturnya.
Selain itu, Presiden menekankan bahwa kedudukan sertifikat bisa menjadi barang jaminan dan akses permodalan ke bank dan lembaga keuangan lainnya.
Baca Juga: Jelang Piala Presiden, Persib Bandung Fokus Pemusatan Latihan
Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh jajaran baik Kementerian ATR/BPN, maupun Kantor Pertanahan, serta pemerintah daerah dapat bersinergi untuk menyelesaikan persoalan sengketa lahan.
"Hati-hati persoalan yang tidak bisa kita selesaikan bisa merembet ke sosial ekonomi," kata Jokowi.
Kepala Negara memberi peringatan tersebut karena ego sektoral yang mengendap di birokrasi pemerintahan telah menghambat pembangunan.
Baca Juga: KTT G20, Jokowi Pastikan Undang Rusia dan Ukraina, Perdamaian Kunci Pemulihan Ekonomi Dunia