"Prabowo dan Anies, sebanyak 61,5 persen responden mengaku akan memilih Prabowo dan hanya 35,2 persen yang menegaskan pilihannya pada Anies,"ungkapnya.
Alfin mengungkap salah satu alasan menguatnya dukungan pada Prabowo adalah kinerjanya sebagai Menhan yang diapresiasi positif oleh publik.
Terlebih, pertarungan antara para pendukung Ganjar dan pendukung Anies justru menguntungkan posisi Prabowo.
"Pertarungan para pendukung Ganjar dan Anies di media sosial belakangan ini begitu keras, sehingga telah mengingatkan kembali memori publik mengenai perseteruan antara kubu kampret dan cebong pada Pilpres 2019," ungkap Alfin.
Ia menilai intensitas pendukung Anies dan Ganjar justru membuat sebagian masyarakat takut memberikan dukungan kepada dua tokoh muda itu.
"Publik mengalihkan perhatiannya pada tokoh lain yang dinilai resistensinya oleh kelompok lain tidak terlalu besar. Nama Prabowo pun menjadi alternatif,"pungkasnya.
Baca Juga: HUT Jakarta 495, Anak Buah Prabowo Bagi Sembako dan Bantu Renovasi Musholla
Selain nama Prabowo, Ganjar, dan Anies, hasil survei IPS mencatat elektabilitas Sandiaga Uno sebesar 6,8 persen diikuti dengan Ridwan Kamil 6,2 persen.
Survei ini dilakukan tanggal 13-23 Juni 2022 di 34 provinsi dengan jumlah sampel sebesar 1220 responden. Populasi responden adalah WNI minimal berusia 17 tahun.
Sementara, margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sedangkan, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling).