Network
SUARA SOPPENG — Hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada periode 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 mengungkapkan elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menunjukkan kinerja yang mengesankan dalam berbagai skenario pertarungan pemilihan presiden.
Dalam skema head to head, di mana Prabowo berhadapan dengan Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan, Prabowo selalu unggul dengan selisih yang signifikan.
Dalam konteks pertarungan dengan Ganjar Pranowo, hasil survei menunjukkan bahwa Prabowo memperoleh 52,9 persen, sedangkan Ganjar hanya 47,1 persen. Hasil ini menunjukkan peningkatan jarak elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar, dari 2,2 persen pada Mei 2023 menjadi 5,8 persen.
Baca Juga: Andi Muhammad Sadri Terpilih Aklamasi Nahkodai KONI Kabupaten Soppeng
Sementara itu, dalam skenario pertarungan Prabowo versus Anies, Prabowo kembali unggul dengan elektabilitas 65,2 persen untuk Prabowo dan 34,8 persen untuk Anies. Selisihnya, sebesar 30,4 persen, menunjukkan peningkatan signifikan dari hasil survei sebelumnya yang hanya mencapai 24 persen.
Hasil survei ini juga mengungkapkan bahwa Prabowo menerima dukungan yang kuat dari berbagai kelompok pendukung. Dalam skema pertarungan Prabowo versus Ganjar, dukungan dari pendukung Anies cenderung berpindah ke Prabowo, dengan aliran suara mencapai 69,9 persen, naik dari 60,1 persen pada Mei 2023.
Hal serupa terjadi dalam skema Prabowo versus Anies, di mana dukungan dari pemilih Ganjar yang beralih ke Prabowo meningkat dari 64,1 persen menjadi 71,6 persen.
Baca Juga: Meriahnya Lomba Karaoke dalam Perayaan HUT RI ke-78 oleh LKKK Makassar
Dalam pertarungan Ganjar versus Anies, elektabilitas Ganjar mencapai 60,1 persen, sedangkan Anies hanya mencapai 39,9 persen. Meski ada peningkatan tipis dari survei sebelumnya yang mencapai 19,8 persen, hasil ini menunjukkan perbedaan yang cukup besar antara kedua kandidat.
Litbang Kompas menekankan bahwa keunggulan Prabowo dalam skema head to head ini dapat diatribusikan pada dukungan yang diterimanya dari berbagai kandidat calon presiden lainnya. Peningkatan dukungan ini memperkuat posisinya dalam berbagai konstelasi pertarungan.
