SUARA SOPPENG - Pemerintah RI harus mengupayakan langkah diplomasi agar bantuan medis dan logisitik bisa masuk ke Gaza.
Diketahui, pemerintah RI telah mengupayakan mengirimkan bantuan tahap pertama untuk Palestina melalui perbatasan Rafah di Mesir.
Bantuan tahap pertama yang dibawa berupa alat kesehatan, peralatan medis, hygiene kit, winter equipment, medical asssitance, bahan makanan, dan sleeping bag dengan total berat 51,1 ton bantuan.
Baca Juga: HMI Komisariat Unipol Gelar Aksi Penggelangan Dana Untuk Warga Palestina
“Kami mengharapkan diplomasi pemerintah bisa memastikan bantuan alat dan bahan medis terutama bisa masuk ke Gaza. Sebab informasi yang kami terima, fasilitas kesehatan di dalam Gaza sudah banyak yang kolaps. Sehingga dukungan dari masyarakat Indonesia benar-benar bisa bermanfaat sesuai dengan kebutuhan di sana,” ungkap Kurniasih dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (5/11/2023).
Kurniasih menerangkan, dalam berbagai berita disebutkan jika rumah sakit-rumah sakit di Gaza terpaksa melakukan penghematan bahan medis seperti obat bius yang digunakan untuk operasi.
Baca Juga: Menhan Prabowo Sebut Indonesia Terus Mendukung Kemerdekaan di Tanah Palestina
Bahan-bahan medis yang seharusnya sekali pakai (disposable) juga terpaksa dipakai ulang karena keterbatasan alat medis.
Kurniasih mengatakan Kementerian Kesehatan sekarang memiliki tenaga cadangan kesehatan dan sudah memiliki pengalaman bantuan internasional saat banjir Pakistan dan Gempa Turki.
Ia berharap saat ini bantuan kemanusiaan Indonesia bisa benar-benar masuk dan menolong masyarakat Gaza yang terhimpit dari semua sisi.