GTRA Summit 2022 di Wakatobi, Presiden Jokowi: Hati-hati Dampak Sosial Sengketa Lahan!

9 Juni 2022, 13:39 WIB
Sumber foto : instagram @kementrian.atrbpn GTRA Summit akan segera dilaksanakan  /

SUARASOPPENG - Presiden Joko Widodo hadiri Pertemuan Puncak Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA Summit) 2022 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis 9 Juni 2022.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh jajaran kementerian/lembaga terhadap dampak sosial dan ekonomi yang timbul jika perkara sengketa lahan tidak segera diselesaikan.

"Bahaya kalau sudah yang namanya sengketa tanah, sengketa lahan. Bahaya banget. Antarkampung berantem bisa karena sengketa lahan. Rakyat dan perusahaan bisa berantem karena sengketa lahan. Hati-hati, ini hati-hati. Dampak sosial, dampak ekonominya kemana-mana," tuturnya.

Selain itu, Presiden menekankan bahwa kedudukan sertifikat bisa menjadi barang jaminan dan akses permodalan ke bank dan lembaga keuangan lainnya.

Baca Juga: Jelang Piala Presiden, Persib Bandung Fokus Pemusatan Latihan

Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh jajaran baik Kementerian ATR/BPN, maupun Kantor Pertanahan, serta pemerintah daerah dapat bersinergi untuk menyelesaikan persoalan sengketa lahan.

"Hati-hati persoalan yang tidak bisa kita selesaikan bisa merembet ke sosial ekonomi," kata Jokowi.

Kepala Negara memberi peringatan tersebut karena ego sektoral yang mengendap di birokrasi pemerintahan telah menghambat pembangunan.

Baca Juga: KTT G20, Jokowi Pastikan Undang Rusia dan Ukraina, Perdamaian Kunci Pemulihan Ekonomi Dunia

Contohnya, ego sektoral antara lembaga kerap menjadi batu sandungan pemberian sertifikat hak milik tanah untuk rakyat, dan juga ego sektoral yang membuat pembangunan jalan tol tertunda hingga puluhan tahun.

"Saya ke lapangan persoalan apa kok tidak rampung-rampung? Persoalan kecil tapi bisa diselesaikan oleh pembuat kebijakan. Siapa? Ya kita sendiri, kan lucu banget kita ini," kata Presiden Jokowi.

Oleh karenanya, Presiden mengapresiasi Pertemuan GTRA yang diharapkan seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah untuk saling terbuka dan bersinergi secara konkret baik dalam segi kebijakan, hingga dalam tataran pelaksanaan.***

Editor: Asran

Tags

Terkini

Terpopuler