SUARA SOPPENG - Banyak orang menggunakan aplikasi perpesanan seperti WhatsApp untuk berbagi pemikiran dan informasi pribadi, baik itu sebuah pengakuan, perdebatan, atau lelucon sehingga privasi percakapan perlu dilindungi.
Terkait hal tersebut, WhatsApp memiliki perlindungan bawaan dengan enkripsi ujung ke ujung, yang memastikan hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa membacanya.
Dalam rangka Pekan Kesadaran Privasi pada 6 hingga 12 Mei, WhatsApp membagikan lima cara untuk menjaga privasi percakapan di aplikasi tersebut.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi HP Google Pixel 8a yang Diprediksi Rilis Tahun 2024
Pertama, lindungi akun dengan kunci sandi dan verifikasi dua langkah. Setelah mendaftarkan nomor telepon ke WhatsApp, pengguna dapat memilih untuk mengatur kunci sandi untuk verifikasi berikutnya.
Pengguna dapat menggunakan Touch ID, Face ID, atau kode sandi perangkat untuk memverifikasi diri dengan kunci sandi.
Tambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah untuk memastikan pengguna adalah satu-satunya orang yang dapat mengakses akun WhatsApp dan tidak ada orang lain yang dapat membajak atau mengambil alihnya.
Setelah diaktifkan, siapa pun yang mencoba masuk menggunakan nomor pengguna atau mencoba menyetel ulang akun, akan diminta memasukkan PIN 6 digit. Ini melindungi akun pengguna dari serangan phishing dan upaya pengambilalihan oleh penipu.
Kedua, kendalikan informasi yang dibagikan. Privasi bukan hanya tentang mengamankan pesan, tapi juga tentang memiliki kontrol atas data pribadi.
WhatsApp menawarkan pengguna kemampuan untuk mengontrol siapa yang dapat melihat informasi profil mereka, pembaruan status, foto profil, terakhir dilihat, serta siapa yang dapat menambahkan ke grup.