MN KAHMI Desak Polisi Usut Pelaku Pengeroyokan Ketum KNPI Haris Pertama

- 21 Februari 2022, 16:45 WIB
Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Viva Yoga Mauladi / Foto: Istimewa
Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Viva Yoga Mauladi / Foto: Istimewa /

SUARA SOPPENG - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) turut angkat bicara terkait pengeroyokan kepada Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama, Senin 21 Februari 2022.

Diketahui, Haris Pertama mengalami kejadian nahas diserang orang tak dikenal (OTK), di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, siang tadi.

Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Viva Yoga Mauladi, menyatakan, cara-cara premanisme seperti tersebut tidak dapat dibenarkan.

"Segala bentuk kekerasan, termasuk premanisme, tidak dapat dibenarkan karena Indonesia adalah negara hukum," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, baru-baru ini.

Baca juga: Ketum KNPI Haris Pertama Diserang OTK di Kawasan Cikini

KAHMI mendorong kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Kepolisian harus segera mencari para pelaku dan ditindak tegas agar cara-cara barbarianisme tidak bisa dibiarkan, tidak cocok di negara demokrasi," tegas Viva Yoga.

Kronologi Pengeroyokan

Insiden pengeroyokan kepada Hari Pertama, yang juga Ketua Bidang Kepemudaaan dan Olahraga Majelis Nasional (MN) KAHMI, terjadi di parkiran rumah makan Garuda, Cikini, sekitar pukul 14.10 WIB.

Setibanya di lokasi dan turun dari mobil, Haris langsung dipukul oleh lebih dari tiga orang tidak dikenal. Dia disinyalir telah dibuntuti sejak dari rumah.

Haris dipukul pelaku menggunakan batu dan benda tumpul lainnya.

Beberapa saat kemudian, beberapa pelaku lalu kabur dengan menggunakan sepeda motor.

Baca juga: PB HMI Minta BPK dan DPR Bentuk Pansus Telusuri Aliran Dana JHT

Sementara itu, Haris melapor ke Polsek Menteng untuk membuat laporan sekaligus divisum. 

Namun, personel yang bertugas agak lambat dan meminta korban duduk dahulu.

Haris lantas bergegas ke IGD RSCM Kencana untuk penanganan medis. 

Pangkalnya, pelipis dan kepalanya sobek sehingga harus dijahit dan ditangani dokter spesialis.***

Editor: Asran


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah