Sementara, Ridwan Kamil merupakan lulusan arsitek ITB yang kemudian lulus Master of Urban Design University of California Amerika.
“Keduanya ada chemistry dan akan saling mengisi jika menjadi Presiden dan wakil presiden,”ujarnya.
BACA JUGA: Jaringan Nasional Mileanies Pusat Tolak Perpanjangan Jabatan Gubernur Anies Baswedan
BACA JUGA: PA 212 Belum Nyatakan Dukungan Capres Untuk Anies Baswedan
Namun, lanjut dia, masalahnya pasangan capres-cawapres tidak ditentukan semata-semata oleh faktor kompetensi dan kapasitas.
“Bukan pada pertimbangan ideal, tapi lebih pada pertimbangan pragmatis yaitu tiket partai, elektabilitas, dan logistik. Tiga faktor ini yang paling dominan dan akan menentukan siapa dipasangkan dengan siapa,”ungkap Tony.
Lebih lanjut dia mengatakan, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil masing-masing punya elektabilitas cukup bagus. “Tapi, ketika keduanya dipasangkan belum tentu bagus.
Pasalnya, pemilih Anies Baswedan dengan Ridwan Kamil beririsan di Jawa Barat. Dan keduanya lemah di Jawa Tengah. Padahal, pemilih Jawa Tengah cukup besar yaitu 27 juta,”imbuhnya.***