Network
Dia menambahkan aksi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang digelar merupakan lanjutan dari aksi BEM SI pada 28 Maret 2022 lalu.
Intinya, aksi digelar untuk menolak wacana penundaan pemilu atau amandemen UUD 1945, mengkaji ulang UU IKN dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Aspirasi BEM SI ini kemudian diterima langsung oleh Pimpinan DPR RI Sufmi Dasco, Rahmat Gobel dan Lodewijk Paulus didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Setelah aspirasi diterima dengan baik massa dari BEM SI membubarkan diri, kemudian mulai muncul keributan dan kerusuhan.
"Aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik," tegas dia.
Baca Juga: Pemkab Bone Beri Dukungan Desa Bonto Masunggu Masuk Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022
Luthfi kembali memastikan kerusuhan itu bukan dari pihak BEM SI.
"Setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup," tuturnya.
Aksi ini berjalan dengan baik dan damai karena mendapatkan pengawalan yang ketat oleh aparat kepolisian sehingga aspirasi BEM SI dapat tersampaikan dengan baik kepada Pimpinan DPR.***
