Network
SUARA SOPPENG -- Sebagai partai penguasa, PDIP mempunyai beberapa opsi untuk bisa mencetak hattrick dalam pemilu dan pilpres 2024 yang akan datang.
Pasalnya, saat ini PDIP mempunyai dua nama kandidat pilpres kali ini, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan ketua DPR RI, Puan Maharani.
Dengan jumlah kursi yang dimilikinya saat ini cukup mudah bagi PDIP untuk mengamankan tiket pilpres 2024. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman kepada SUARA SOPPENG, 7 Juli 2022.
Baca Juga: Efek Ibu Hamil Jika Mengomsumsi Kopi, Bisa Berdampak Pada Perkembangan Bayi
“Berkaca kepada pemilu dan pilpres 2014 skema yang dilakukan partai Golkar saat itu cukup strategis dengan menempatkan standar ganda, di satu sisi Golkar memberikan dukungan parpol kepada Prabowo tapi disisi lain kader Golkar yakni pak Jusuf Kalla menjadi wakilnya Jokowi," ungkapnya
Akibatnya keuntungan yang didapat juga double, system paket di parlemen menjadikan Golkar mendapatkan posisi ketua di DPR RI, sementara di eksekutif, tidak hanya wakil Presiden, Golkar juga sukses mendapatkan jatah kursi dengan berpindah koalisi.
Baca Juga: Koalisi PKB Gerindra, Taktik Tepat Menang di Pulau Jawa
Menurut Jajat, meskipun sebagai partai penguasa PDIP dinilai tidak akan berani mengambil Langkah politik dengan mengusung capres-cawapres dari 1 partai seperti yang dilakukan Gerindra dengan mengusung Prabowo-Sandi dalam pilpres 2019, namun jika hal ini terjadi tentu saja akan ada keuntungan besar yakni basis PDIP yang terlihat mulai renggang akibat adanya 2 kandidat capres ini akan kembali utuh.
Baca Juga: Inilah Lokasi Sholat Idul Adha Muhammadiyah di Kabupaten Soppeng
“Baik standar ganda atau mengusung paslon capres-cawapres sendiri tentu dengan posisinya saat ini bagi PDIP merupakan hal yang mudah, saya kira pemilu dan pilpres 2024 ini merupakan peluang terbaik bagi PDIP tidak hanya untuk memecahkan rekor hattrick pemilu tapi memenangkan pilpres pun akan mempunyai peluang yang sama jika ingin mengusung capres-cawapres sendiri”, tutup Jajat.
