Safari Elit Parpol Dinilai Sekedar Berburu Kursi Cawapres 2024

- 25 Juli 2022, 18:06 WIB
Elektabilitas pasangan calon pilpres 2024
Elektabilitas pasangan calon pilpres 2024 /

SUARA SOPPENG -- Penentuan Capres 2024 jika melihat trend dari sejumlah lembaga survei hampir dipastikan akan diisi oleh Menhan Prabowo, Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, hal ini tentu terlepas dari koalisi yang akan mengusungnya kelak, untuk itu para elit parpol yang saat ini sedang sibuk menaikan popularitas tidak lebih hanya sebatas untuk menjadi pendamping ketiga capres tersebut

Demikian disampaikan pengamat politik Jajat Nurjaman melalui keterangan persnya kepada Redaksi SUARA SOPPENG, 25 Juli 2022.

“Beberapa nama yang saat ini terlihat cukup potensial ada Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB cak Imin, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan beberapa nama lain seperti Erick Thohir dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, meskipun bisa saja nantinya akan muncul nama capres lain atau tokoh potensial wapres ini menjadi capres, saya kira tidak akan memberikan dampak besar mengingat dominasi ketiga tokoh capres ini sudah cukup kuat”, tutur Jajat.

Baca Juga: Presiden Sons Of Adam Buka Star Funbike 2022 Geopark Maros-Pangkep

Menurut Jajat, dengan adanya dominasi ketiga tokoh capres potensial ini secara tidak langsung apa yang dilakukan para elit parpol melalui safari politik ini, besar kemungkinan hanya ingin melamar untuk mendapatkan jatah kursi cawapres, namun tentu saja akan diukur seberapa besar potensinya jika kelak dipasangkan, karena meskipun merupakan elit parpol belum bisa dikatakan akan memberikan jaminan menjadi pasangan cawapres yang dikehendaki publik.

Baca Juga: Garuda Nusantara Masuk 8 Besar 

“Kekuatan koalisi dalam mengusung capres-cawapres memang penting setidaknya untuk mengamankan tiket bagi pasangan capres-cawapresnya, namun balik lagi jika berbicara kontestasi pilpres ini adalah tentang ketokohannya, sehingga sekalipun merupakan elit parpol tertentu tanpa adanya tolak ukur yang jelas akan sangat merugikan, salah satunya adalah kemampuan dalam memberikan tambahan kekuatan untuk memenangkan pilpres sehingga akan memunculkan paslon capres-cawapres yang ideal dan saling mengisi bukan sebaliknya”, tutup Jajat.

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x