Baca Juga: Rachel Maryam Sayidina: Perkuat BSSN Demi Wujudkan Kedaulatan Digital
"Tujuannya adalah dalam era digital ini anak-anak memang ada kerterbatasan dalam mereka bergerak, berkehidupan dengan teman-temannya,"kata Zaini Alif.
"Kemudian kita coba mempopulerkan itu dengan berbagai cara salah satunya cara adalah dengan bulan permainan rakyat dan tradisional,"lanjtunya.
Ia juga menambahkan bahwa agar bulan Agustus menjadi penciri ketika akan dilaksanakannya kegiatan permainan-permainan tradisional.
“Kemudian kenapa akan hadirnya komite ini sebenarnya mengakomodir sebuah upaya kaitan dengan perlindungan pengembangan pemanfaatan dan pembinaan yang ada dalam objek kemajuan kebudayaan berbasis kepada olahraga dan permainan tradisional,"terang Zaini Alif.
Baca Juga: Korps HMI Wati Cabang Takalar Sukses Gelar Muskohcab ke II, Ini Kata Formatur Terpilih!
"Jadi olahraga dan permainan tradisional ini sebagai bagian dari media anak-anak bangsa untuk mempelajari budayanya. Terus, dengan mempelajari budaya mereka lebih memiliki akar kuat pada pemahamannya pada budaya tersebut,"tambah Zaini Alif.
Diketahui, bulan Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional ini dideklarasikan oleh Ibu Retno, perwakilan dari Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (events) Kemenparekraf Republik Indonesia.
Anastasia Devi Candrasari, Mewakili Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Republik Indonesia.