Pengamat Nilai Rumor Bersatunya SBY, JK dan Paloh Hal Biasa

- 22 September 2022, 11:32 WIB
SBY dan Megawati Soekarno Putri
SBY dan Megawati Soekarno Putri /kabar24/

SUARA SOPPENG -- Munculnya opini terkait bersatunya 3 tokoh besar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla (JK) dan Surya Paloh dengan membentuk koalisi pilpres 2024 tidak hanya ditengarai akan semakin memanaskan suhu politik ke depan namun akan mengancam posisi PDIP sebagai partai penguasa saat ini. 

Pasalnya, secara history duet SBY-JK mempunyai kenangan manis dengan berhasil memenangkan pilpres 2004 dengan kemenangan telak  atas pasangan dari incumbent saat itu yaitu Megawati-Hasyim Muzadi. 

Hal itu disampaikan pengamat politik Jajat Nurjaman melalui keterangan tertulisnya kepada SUARA SOPPENG, Kamis 22 September 2022.

Baca Juga: Panitia Muktamar Muhammadiyah ‘Aisyiyah Siap Layani Tiga Juta Peserta Penggembira

“Adalah wajar jika ada pihak yang menyatakan demikian, namun ada perbedaan mendasar dari persaingan kedua kelompok ini mengenai gaya metode kampanye masing-masing dari kedua kelompok ini, pak SBY dikenal dengan gaya kampanye yang memanfaatkan momen sebagai pihak terdzolimi, sementara PDIP berhasil berkuasa 2 periode dengan gaya merakyatnya, namun jangan lupakan juga ada koalisi Gerindra-PKB dengan tokoh capresnya yang dikenal dengan gaya kampanye nasionalismenya”, tutur Jajat.

Menurut Jajat, jika memungkin adanya 3 paslon atau bahkan lebih capres 2024 tentu saja akan membuat berbagai alternatif pilihan paslon capres-cawapresnya, akan tetapi dengan komposisi ini tentu saja akan sulit untuk memenangkan satu putaran.

Baca Juga: Lantik Pengurus DPC Cianjur, Muzani Sebut Gerindra Teman Rakyat

Sebaliknya sekalipun akan terjadi head to head diantara kelompok ini hanya akan dapat ditentukan bilamana lolos di putaran pertama, untuk itu meskipun kini pak SBY, pak JK dan pak Surya bersatu tentunya kondisinya saat ini berbeda mengingat tokoh yang diusungnya mempunyai latar belakang politik yang berbeda pula.

Baca Juga: Adnan - Habib Kembali Blusukan dan Bagi-Bagi Sembako di Rawa Terate 

“Tidak ada yang istimewa dengan bersatunya ketiga tokoh tersebut, karena pada dasarnya hanya sebatas perang politik antara  mantan penguasa dan penguasa saat ini yang menginginkan kekuasaannya kembali, justru dalam hal ini pilihan alternatif ada di paslon yang belum pernah berkuasa, karena dalam catatan publik tidak mempunyai catatan buruk saat menjadi bagian dari kekuasaan”, tutup Jajat.

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x