Network
Penulis : Yusmar Abdillah
SUARA SOPPENG -- 15 Tahun adalah umur yang cukup panjang untuk sebuah perjalanan partai politik di Indonesia, tak jarang pasca reformasi telah melahirkan puluhan partai politik baru, namun tidak sedikit pula yang akhirnya kandas ditengah jalan.
Pasang surut perolehan suara pemilu seolah menjadi hal yang biasa terjadi, namun sejak Partai Gerindra berdiri yaitu pada tahun 2008 yang lalu, prestasi partai Gerindra terus menunjukan perubahan melalui raihan suara pemilu yang diraihnya.
Tahun 2009 adalah awal tonggak awal perjuangan Partai Gerindra dalam kancah perpolitikan nasional, untuk sekelas partai baru mungkin bisa lolos Parliamentary threshold saja sudah merupakan prestasi, Gerindra berhasil meraih 4,64 juta suara, atau 4,46% dari total suara sah nasional yang jumlahnya 104,05 juta suara. Dengan capaian tersebut Gerindra mampu menempatkan 26 orang di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Baca Juga: Dampingi Jokowi Hadir di Peringatan Seabad NU, Warga Nahdliyin Doakan Prabowo Jadi Presiden
Kemudian pada Pemilu 2014 perolehan suara Gerindra meningkat menjadi 14,75 juta suara, atau 11,81% dari 124,88 juta suara sah nasional.
Perolehan suara tersebut merupakan yang terbesar ketiga setelah PDI Perjuangan (18,96%) dan Partai Golkar (14,75%). Wakil Gerindra di DPR pada 2014 pun bertambah menjadi 73 orang.
Berikutnya pada Pemilu 2019 perolehan suara Gerindra kembali meningkat menjadi 17,23 juta, atau 12,31% dari 129,97 juta suara sah nasional.
Ketika itu perolehan suara Gerindra berada di urutan kedua terbesar setelah PDI Perjuangan yang meraih 19,33% suara.
