Network
SUARA SOPPENG - Penyakit langka dan fatal bernama anemia aplastik menjadi topik tren yang banyak dicari saat ini. Hal ini berkaitan dengan meninggalnya komedian Babe Cabita pada Selasa pagi, 9 April 2024.
Diketahui, Babe Cabita sempat mengidap penyakit tersebut dan dirawat di rumah sakit selama dua minggu.
Dalam hal ini, muncul pertanyaan apakah penyakit anemia aplastik bisa turun kepada anak si penderita? Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Apakah Anemia Aplastik Bisa Disembuhkan? Begini Penjelasan Tentang Penyakit Langka dan Fatal Ini
Anemia aplastik terjadi saat tubuh tidak memproduksi sel darah yang cukup, tidak hanya karena kelainan autoimun, namun bisa juga karena efek samping radioterapi dan kemoterapi, paparan racun (seperti pestisida, insektisida), pengaruh obat (misalnya beberapa obat antibiotik dan antiradang), infeksi virus (misalnya hepatitis, HIV), kehamilan, atau faktor lain yang tidak jelas diketahui (idiopatik).
Akibat anemia aplastik, sel-sel darah dalam tubuh diproduksi sangat sedikit, sehingga memicu lemas, sesak, jantung berdebar, pucat, infeksi berulang, mudah memar dan mimisan, darah sulit membeku, nyeri kepala, pusing, demam, bahkan bisa mematikan jika terlambat ditangani.
Secara spesifik, anemia aplastik tidak terkait langsung dengan faktor genetik (keturunan).
Namun memang, jika Anda mengalami relatif dekat yang mengalami penyakit ini, maka peluang Anda untuk juga mengalami penyakit serupa pun akan lebih besar, terlepas dari apakah jenis kelamin kalian perempuan atau laki-laki.
Sebab itu, sedini mungkin, jika Anda merasa ada gejala tertentu yang Anda rasakan dan mengarah ke anemia aplastik, jauh lebih baik Anda langsung memeriksakannya ke dokter.
Sembari itu, cegah juga kemungkinan Anda mengalami anemia aplastik dengan menjauhi pajanan substansi kimia (seperti telah disebutkan di atas) dan menjalani gaya hidup sehat.***
