Vladimir Putin Akan Hadiri KTT G20 di Bali, Australia Menolak Namun China Menerima, Ini Penjelasanya!

- 24 Maret 2022, 21:05 WIB
Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin
Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin /Silmi Akhsin/

Baca Juga: Resmikan Politeknik Unhan di NTT, Presiden: Pembangunan SDM Fondasi Indonesia Maju
SUARA SOPPENG - Indonesia tahun ini akan menjadi tuan rumah Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20).

KTT G20 merupakan pertemuan puncak yang dihadiri oleh seluruh Kepala Pemerintahan/Negara anggota G20.

G20 sendiri adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa.

Baca Juga: Eskalasi Bencana Nasional yang Tinggi, Laksdya TNI (Purn) Moekhlas Sidik: BNPB Harus Diperkuat!

Negara yang saat ini tengah berkonflik yakni Rusia vs Ukraina juga merupakan anggota G20.

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengkonfirmasi akan menghadiri acara G20 yang dilaksanakan dipulau dewata Bali.

Hal ini mengundang pro dan kontra oleh negara-negara barat dan Eropa. Alasannya, Rusia hingga saat ini melakukan invasi ke Ukraina.

Australia merupakan salah satu negara yang menolak kedatangan Vladimir Putin ke Indonesia.

Melalui Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengakui sudah menghubungi Presiden Jokowi selaku tuan rumah G20.

Baca Juga: Eskalasi Bencana Nasional yang Tinggi, Laksdya TNI (Purn) Moekhlas Sidik: BNPB Harus Diperkuat!

"Kami telah meningkatkan kekhawatiran tentang ini. Rusia telah menginvasi Ukraina. Maksud saya, ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional,"kata Morrison pada konferensi pers di Melbourne.

Selain itu, Australia juga telah mengumumkan pada hari Minggu untuk melarang semua ekspor alumina dan bauksit ke Rusia.

Kemudian negara selanjutnya yang menolak kedatangan Vladimir Putin yakni Polandia.

Polandia bahkan telah menyarankan kepada pejabat perdagangan AS untuk mengganti Rusia dalam kelompok G20. Yang kemudian oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan para anggota G20 harus memutuskan tetapi masalah itu bukan prioritas sekarang.

Baca Juga: Fahsar Optimis Pertumbuhan Ekonomi di Bone Terus Meningkat

Namun berbeda dengan China yang sejak awal tak mengecam tindakan invasi Rusia ke Ukraina justru mendukung agar Putin tetap hadir di KTT G20.

Hal ini ucapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.

Menurut Wang Wenbin Rusia adalah anggota penting G20 yang merupakan kelompok yang akan menemukan jawaban atas isu-isu kritis, seperti pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.

G20 dan Negara Yang Tergabung:

Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

KTT G20 tahun 2020 merupakan peningkatan dari pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

Baca Juga: Raffi Ahmad Syok Isi Rekening Istri 10 Ribu Dollar!

Peningkatan tersebut untuk memperkuat G20 agar dapat memperoleh komitmen tertinggi sebagai faktor penting dalam menjaga stabilitas perekonomian dunia.

G20 punya peran strategis dalam mengamankan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi global di masa depan.

Bersama-sama, anggota G20 mewakili lebih dari 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen penduduk dunia.***

 

 

 

 

Editor: Silmi Akhsin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah