Imbas Serangan Israel ke Suriah, Rusia Balas dengan Rudal canggih Hingga Israel Mundur

- 17 Mei 2022, 20:29 WIB
Rusia Gagalkan Serangan Drone Milik Ukraina
Rusia Gagalkan Serangan Drone Milik Ukraina /Silmi Akhsin/

SUARASOPPENG - Serangan Israel ke wilayah Suriah, dibalas Rusia dengan menembakkan rudal jenis S-300.

Rudal S-300 milik Rusia yang menargetkan jet tempur milik Israel sebagai bentuk balasan atas serangan Israel pada jumat lalu.

Israel sebelumnya menyerang wilayah Masyaf Suriah termasuk pangkalan militer Iran Barat.

Baca Juga: Persatuan Wartawan Indonesia Kutuk Kekejaman Israel ke  Wartawan Palestina

Hal ini menyebabkan tujuh orang luka-luka dan menewaskan lima orang militer Suriah.

Meski militer Suriah melakukan perlawanan dengan menembakkan puluhan rudal, namun tembakan itu tidak efektif.

Jet tempur Israel akhirnya meninggalkan wilayah tersebut setelah pasukan militer Rusia menembakkan rudal S-300.

Merespon tindakan ini, meski tidak secara khusus merujuk pada serangan Rusia, Menteri Pertahanan Israel Benny Grantz menyebut bahwa tidak ada yang mampu menghalagi tindakan Israel di Suriah yang disebut sebagai upaya agar Iran tidak mentransfer senjata canggih melalui wilayah Suriah.

Pernyataan ini merujuk pada tuduhan lama yang disematkan Israel kepada Iran yang dianggap menyuplai amunisi canggih pada kelompok teror Hizbullah Lebanon melalui wilayah Suriah.

Baca Juga: Perang Rusia VS Ukraina Makin Memanas, Kini Presiden Volodymyr Zelensky Ancam Vladimir Putin

“Israel akan terus bertindak melawan setiap musuh yang mengancamnya dan mencegah transfer kemampuan canggih dari Iran yang membahayakan warga Israel dan merusak stabilitas seluruh Kawasan,” ucap Grantz.

Insiden bentrokan yang melibatkan pasukan militer Israel dengan Rusia ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak hubungan kedua negara terus memburuk di tengah konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini.

Ketegangan kedua negara ini dinilai mengkhawatirkan bagi pihak Israel yang selama ini telah melakukan ratusan serangan ke wilayah Suriah dengan dalih mencegah pengiriman senjata ke kelompok Hizbullah melalui wilayah Suriah.

Sebagai informasi, Rusia merupakan sekutu dekat Presiden Suriah, Bashar Al Assad.

Dan selayaknya sekutu dekat, Rusia memang memiliki banyak pasukan yang beroperasi di negara tersebut.

Tak hanya itu, di sana Rusia menempatkan berbagai pertahanan udara canggih, termasuk S-300.

Baca Juga: Presiden Rusia, Vladimir Putin Surati Israel Imbas Sengketa Tanah Gereja di Yerusalem

Baca Juga: Pasukan Muslim Pro Rusia Klaim Kuasai Kota Mariupol, WaliKota: 308 Warga Dideportasi ke Rusia

Rudal S-300 sendiri merupakan senjata yang diberikan Rusia secara cuma-cuma kepada militer Suriah pada tahun 2018 lalu.

Tak hanya rudal, kala itu Rusia juga mentransfer tiga batalyon ke militer Assad meski keputusan itu sempat ditentang keras oleh Israel dan Amerika Serikat.

Sebelum konflik ini memanas, Israel dengan Rusia sebenarnya telah menciptakan perjanjian yang disebut mekanisme dekonfliksi untuk mencegah keduanya terlibat bentrok di Suriah.

Bahkan tahun lalu, pada pertemuan yang dilakukan PM Israel Naftali Bennet dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, keduanya menegaskan bahwa kedua negara sepakat akan terus menjalankan kesepakatan itu.***

Editor: Silmi Akhsin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah