Patroli Militer Indonesia di Laut Natuna Diperketat, Perusahaan Intelijen AS Bongkar Ambisi China

- 23 Mei 2022, 20:49 WIB
USS Benfold terlihat di Laut Andaman di lepas pantai pulau Sumatera, Indonesia. Kamis, pemerintah China mengatakan kapal perang itu secara ilegal memasuki perairan yang disengketakan di Laut Natuna Utara.
USS Benfold terlihat di Laut Andaman di lepas pantai pulau Sumatera, Indonesia. Kamis, pemerintah China mengatakan kapal perang itu secara ilegal memasuki perairan yang disengketakan di Laut Natuna Utara. /UPI/James Pinsky/U.S. Navy

Kedekatan pulau-pulau dengan Indonesia menghadirkan risiko keamanan yang signifikan untuk pertahanan negara Indonesia dan memungkinkan militer untuk memantau jalur perdagangan melalui wilayah tersebut," tulis perusahaan intelijen risiko RANE.

Disamping itu, jauh sebelum rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, Amerika Serikat telah mengingatkan Indonesia soal ancaman pesawat pembom China.

Dikutip Zonajakarta.com dari Forbes, sebuah lembaga pemikir Amerika Serikat telah mengumpulkan peta interaktif tentang bagaimana pangkalan udara, rudal, dan radar Tiongkok di Laut China Selatan yang disengketakan memungkinkan Beijing untuk memproyeksikan kekuatan militer hingga Singapura, Vietnam, dan Indonesia.

Peta tersebut, yang disusun oleh Pusat Kajian Strategis dan Internasional, menggambarkan jangkauan senjata dan radar Tiongkok yang dikerahkan di berbagai pulau kecil dan terumbu karang di Laut China Selatan.

Misalnya, mengklik tab Pesawat Pengebom peta menunjukkan bahwa pembom H-6 China yang berbasis di Pulau Woody - sekitar 400 mil dari Hong Kong - dapat menyerang target jauh di timur Filipina, dan sejauh selatan Singapura, pengiriman penting rute melalui Selat Malaka, dan ibu kota Indonesia Jakarta.

Pesawat tempur J-11 China dapat menjangkau hingga Singapura, Balikpapan (yang juga merupakan wilayah Kalimantan Timur), dan Laut Jawa, serta ke timur Filipina.

Vietnam Selatan dan Malaysia akan berada dalam jangkauan kekuatan udara China.

Rudal anti-kapal dan anti-pesawat Tiongkok yang dikerahkan di Kepulauan Spratly, yang merupakan sekelompok terumbu kecil di tengah Laut China Selatan juga dapat menutupi sebagian besar wilayah, menurut peta CSIS.

Dari Mischief Reef, sekitar 900 mil tenggara Hong Kong dan sekitar 500 hingga 600 mil dari Manila dan Kota Ho Chi Minh, YJ-62 dan YJ-12B rudal jelajah anti-kapal dapat menyerang sejauh pantai Vietnam, Brunei dan Filipina pulau Palawan.

Rudal permukaan-ke-udara HQ-9 akan menutupi wilayah udara di sekitar pulau dan terumbu karang yang dikuasai China.

Halaman:

Editor: Asran


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah