Kekhusyuan Berpuasa Dapat Terganggu Akibat Kenaikan Harga Sejumlah Bahan Pokok

1 April 2022, 14:37 WIB
jadwal imsak dan buka puasa Nisfu Sya'ban hari Jum'at 18 Maret 2022 /Instagram.com / Wisatajatim

SUARA SOPPENG -- Menjelang bulan suci Ramadhan, sejumlah barang-barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan, termasuk bensin dan tarif pajak pertambahan nilai (PPN). Diharapkan pemerintah mampu menangani persoalan mendasar terkait kenaikan harga-harga bahan pokok tersebut.

 

Meski demikian, menurut Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, masyarakat diharapkan bersabar dalam menghadapi persoalan kenaikan harga-harga bahan pokok ini. Sehingga semangat dan keimanan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa tidak terganggu. 

 

"Ketika kita ingin memasuki bulan ramadhan, masyarakat begitu bergembira. Apalagi, pandemi sudah menurun drastis. Sehingga, berbagai macam penyambutan dilakukan menghadapi bulan yang penuh berkah ini. Otomatis konsumsi masyarakat meningkat. Namun, kita menghadapi kenyataan bahwa harga-harga sembako naik. Minyak goreng, daging, beras, cabai, gula, terigu, kedelai, sampai bensin dan PPN juga naik," kata Muzani dalam keterangannya, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 1443 H? Ikuti Sidang Isbat Pemerintah Melalui Link streaming Hari Ini

"Kenaikan harga-harga ini di satu sisi sebagai tanda atau dampak dari bangkitnya geliat ekonomi kita pasca pandemi. Tapi di sisi lain, ini juga dampak dari adanya perang antara Rusia-Ukraina. Beban pengeluaran dari kenaikan itu tentu saja berat dan ini dapat mengganggu kekhusuan kita dalam menjalankan ibadah puasa, karena ekonomi belum sepenuhnya pulih. Tapi kami percaya kesabaran kita dalam menghadapi persoalan ini, termasuk ekonomi, tidak akan mengganggu kita dalam menjalankan ibadah puasa," imbuhnya.  

Baca Juga: Moreno jadi Narasumber Bimtek Pemantik Wirausaha Baru di Kota Malang

Muzani berharap, pemerintah bisa memberikan intervensi terhadap kenaikan-kenaikan harga bahan pokok. Misalnya dengan melakukan operasi pasar. Kemudian, Muzani mengatakan, sektor pasar juga harus dipenuhi produk-produk yang dihasilkan dari para petani lokal. 

Baca Juga: Kejam! KKB Bunuh Prajurit TNI, Istri Hingga Anak Dipotong Jari Tangannya

"Kita harus memanfaatkan keterampilan para petani kita. Sumber-sumber makanan yang dihasilkan para petani mulai dari beras, sayur mayur, buah harus bisa menjadi keberkahan bagi makanan kita sehari-hari. Caranya dengan tidak mamasukan bahan atau barang impor ke pasar. Sehingga itu menjadi keberkahan bagi kita semua, termasuk peningkatan kesejahteraan para petani," jelas Muzani yang juga Wakil Ketua MPR itu. 

Baca Juga: Duel Azka Corbuzier VS Vicky Prasetyo Berakhir, Sang Gladiator Dihujani Pukulan Hingga Tak Berdaya

Muzani mengingatkan, masyarakat harus tetap mengedepankan kedisiplinan protokol kesehatan. Sebab pandemi saat ini masih menjadi ancaman bagi setiap negara di dunia. Sehingga kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan menjadi penting. 

Baca Juga: Partai Pelita diproyeksi Jadi Pilihan Milenial

Di sisi lain, Muzani berharap masyarakat bisa menjaga kerukunan antar umat beragama. Mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam bersosialisasi di setiap lapisan masyarakat. Itu adalah kunci bagi kekuatan Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI. 

 

"Indonesia adalah negara besar. Tolerenasi antar umat beragama telah menjadi keniscayaan dalam berbangsa dan bernegara sejak dulu hingga sekarang. Keberagaman sudah menjadi budaya yang mengakar bagi Indonesia. Apabila bulan suci ramadhan bisa kita jalankan dengan kekhusuan, itu telah menjadi bukti kita telah menjadi bangsa yang toleran," tutup Muzani. 

 

Sebelumnya, selain kenaikan harga bahan-bahan pokok, pemerintah juga menaikan harga bensin pertama menjadi Rp 12.500 dan juga tatif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen.***

Editor: Usman, S.Pd

Tags

Terkini

Terpopuler