Network
SUARA SOPPENG -- Direktur Eksekutif Nurjaman Center Indonesia Demokrasi, Jajat Nurjaman mengatakan sikap partai politik (parpol) khususnya partai besar seperti Gerindra dan PDIP yang menguasai mayoritas parlemen dengan menyatakan menolak penundaan pemilu patut diapresiasi.
Pasalnya, kemungkinan besar isu peluang penundaan pemilu ini secara politis sudah lemah, bahkan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin sudah menyatakan sikap penolakannya beberapa waktu lalu.
“Apa yang dilakukan parpol yang melakukan penolakan ini menandakan bahwa nalar demokrasi kita masih sehat.Pasalnya, mengutak-atik UUD 1945 hanya demi memuluskan syahwat politik segelintir orang tidaklah dapat dibenarkan, saya kira perlu disadari bahwa menjaga iklim demokrasi yang sudah berjalan baik ini lebih utama, terutama dari rongrongan pihak-pihak yang sengaja ingin merusak sistem demokrasi hanya demi kepentingan kelompoknya”, tegas Jajat.
Baca Juga: Moekhlas Sidik: Sosialisasi Empat Pilar Dibutuhkan untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Jajat menambahkan, banyak persoalan yang dihadapi pemerintah saat ini, dan patut diakui juga adanya perubahan di era kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Profil Moekhlas Sidik Eks Wakasal TNI AL
Namun menjadikan alasan bahwa Jokowi adalah Presiden sukses sehingga dibangun opini bahwa jabatannya layak diperpanjang yang mana telah jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi adalah tindakan yang justru akan merusak prestasi Jokowi itu sendiri.
Baca Juga: Indahnya Masjid Merah Pasuruan Ternyata Dibangun Oleh Purnawirawan Jenderal TNI
