Misi Perdamaian Presiden Jokowi ‘Ukraina-Rusia’ Sejalan dengan Amanat UUD 1945

- 29 Juni 2022, 14:05 WIB
Wakil ketua MPR RI, Ahmad Muzani yang juga Sekjen Gerindra/Istimewa
Wakil ketua MPR RI, Ahmad Muzani yang juga Sekjen Gerindra/Istimewa /

SUARA SOPPENG – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo dalam kunjungan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia. 

Agenda ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menegaskan bahwa Indonesia bertanggung jawab untuk turut serta dalam upaya menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia. 

"Kami sangat mengapresiasi tindakan Presiden Jokowi dalam melakukan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia guna mencegah perang yang berkelanjutan. Langkah ini untuk mendorong perdamaian dunia sesuai amanat UUD 1945. Langkah presiden ini strategis untuk menghindari ancaman krisis pangan dan energi akibat perang tersebut," kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (29/6/2022). 

Baca Juga: Indah Target Hunian Tetap Penyintas Banjir Luwu Utara Selesai Desember

Perang Ukraina-Rusia telah memicu krisis pangan dan energi yang menimbulkan peningkatan harga-harga komoditas dunia. 

Dampak tersebut secara langsung dirasakan oleh negara-negara di dunia. Maka penting bagi Indonesia sebagai Presidency G20 untuk menggunakan pengaruhnya guna meredam perang Ukraina-Rusia. 

Baca Juga: Cabang MSQ Tim Puteri Bone Lolos ke Babak Final MTQ 32 Sulsel

"Sebagai presidensi G20, keputusan Presiden Jokowi melaksanakan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia merupakan langkah penting dan strategis untuk meredam perang yang berkepanjangan. Karena itu menjadi harapan bagi masyarakat dunia untuk kembali meringankan krisis pangan dan energi yang saat ini menjadi ancaman dan tantangan nyata bagi negara-negara dunia," ujar Muzani. 

Baca Juga: Inilah Peserta Asal Sinjai Yang Jadi Finalis di MTQ ke 32 Sulsel

"Krisis pangan dan energi ini telah menghambat distribusi bagi aktivitas ekonomi, industri, serta transportasi dunia. Dan itu menyebabkan berbagai komoditas mengalami kelangkaan dan kenaikan harga yang sangat signifikan. Masalah ini harus segera diatasi oleh negara-negara yang memiliki pengaruh kuat seperti Indonesia dan negara yang tergabung dalam G7 maupun G20," tambah Wakil Ketua MPR itu. 

Baca Juga: Sekda Bone, Pimpin Rapat Persiapan Penutupan MTQ Ke-32

Muzani juga berharap agar negara-negara G7 dan G20 ikut serta dalam upaya membuka kembali keran kerjasama ekonomi dengan Ukraina dan Rusia. 

Seperti diketahui bahwa Ukraina merupakan negara pemasok gandum nomor satu dunia. Sementara Rusia adalah negara dengan industri pupuk terbesar yang selama ini produknya sangat diharapkan negara-negara dunia. 

Baca Juga: Novita Wijayanti Sebut Rendahnya Daya Beli Masyarakat jadi Isu Permasalahan Perumahan Yang Perlu disiasati

"Ancaman krisis pangan ekstrim semakin nyata apabila negara-negara yang tergabung dalam G7 dan G20 tidak membuka keran kerjasama ekonomi dengan Rusia dan Ukraina. Itu sebabnya seruan Presiden Jokowi untuk tidak mem banned atau embargo produk-produk unggulan Ukraina dan Rusia harus diikuti oleh negara-negara lainnya," tutup Muzani yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR RI itu. 

Sebelumnya, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 sesi II, Presiden Joko Widodo menyerukan agar negara G7 dan G20 bersama-sama mengatasi krisis pangan yang saat ini mengancam rakyat di negara-negara berkembang jatuh ke jurang kelaparan dan kemiskinan ekstrem (27/06/2022).

Baca Juga: Jarak Tempuh 6 Jam ke Tanah Suci, Aceh Diusulkan Jadi Satu-satunya Embarkasi Jemaah Haji

“(Sebanyak) 323 juta orang di tahun 2022 ini, menurut World Food Programme, terancam menghadapi kerawanan pangan akut. G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk atasi krisis pangan ini. Mari kita tunaikan tanggung jawab kita, sekarang, dan mulai saat ini," tegas Presiden Joko Widodo.

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x