Polemik Pernyataan TNI Gerombolan Ormas, Effendi Simbolon Mengaku di Intimidasi, Handphone Berdering 24 Jam

- 16 September 2022, 14:48 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon
Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon /Antara

SUARASOPPENG - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon mengaku mendapatkan teror dan intimidasi pasca pernyataannya yang menyebut TNI gerombolan ormas.

Hal tersebut disampaikan saat rapat kerja Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI, KSAD, KSAL, KSAU yang saat itu tidak dihadiri Kasad, Dudung beberapa waktu lalu.

Setelah pernyataannya itu viral, Efendi meminta maaf dan menjelaskan maksud dari ungkapan tersebut.

Baca Juga: Berniat Menjadi Penyelenggara Pemilu Di Soppeng,  Ini Persyaratan Yang Perlu Dipenuhi

"Sekaligus saya ingin meng-clear-kan tidak pernah saya menstigmakan, bahwa diksi itu ada kata gerombolan, ada kata ormas, iya, tapi tidak dalam kaitan men-judge, menstigmakan TNI nya yang gerombolan,"kata Effendi.

"Stressing-nya adalah bahwa kalau tidak ada kepatuhan, pada kepatuhan itulah kehormatan bagi prajurit, maka itulah seperti gerombolan, begitu.

Nah ini kemudian menjadi viral begitu dan saya sayangkan adanya proses-proses lanjutan yang mengintimidasi begitu, saya kira enggak zamannya lagi lah ya,"lanjutnya.

Effendi Simbolon menduga ada pihak yang menyebar informasi privasinya seperti nomor telepon dan alamat rumah.

"Mungkin teman-teman lihat sendiri viral-viral alamat rumah saya dikasih, kemudian handphone saya 24 jam nggak berhenti-henti berdering,"ujarnya.

Baca Juga: Begini Respon Pimpinan ASN Yang Tendang Perempuan di Jalanan

Effendi bercerita intimidasi yang dia dapat sampai pada ancaman nyawa. Menurutnya, intimidasi itu juga dirasakan oleh keluarga.

"Iya, iya (dapat intimidasi). Ancaman nyawa. Semua (keluarga juga)," katanya.

Terkait rencana pemanggilan MKD DPR terhadap KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, Effendi tak ambil pusing.

Effendi menegaskan pernyataan yang dia sampaikan terkait isu adanya disharmoni antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung sekedar penyampaian kritik dalam rapat di Komisi I DPR.

"Sekali lagi, saya tidak ada kaitannya, hubungannya masalah saya dengan orang yang saya tanyakan, baik Pak Jenderal Andika maupun ke Pak Jenderal Dudung. Justru kepada keduanya saya menanyakan, 'Kenapa kalian disharmoni?'begitu.

Baca Juga: Bawaslu Sleman Buka Pendaftaran Panwaslu Kecamatan

"Kenapa saya yang disasar, kalau antara dia dengan saya aja apa pengaruhnya ke TNI, wong saya ini nothing, kok,"katanya.

"Justru saya mau tanya ke mereka berdua (Dudung dan Andika) seyogianya ada Pak Menhan di situ, 'Pak, ini pertanyaannya sama, ke Bapak dan ke Pak Andika', ini satu ini, kan ada banyak catatannya di kita. Tapi karena beliau enggak hadir (dalam rapat), ya enggak bisa dong pertanyaan itu disampaikan.

Baru kemudian kita melihat dari kejadian-kejadian di lapangan gitu, kok adanya ya ketidakdisiplinan, itu apa sih, apa karena faktor disharmoninya ada antarkalian, kan gitu,"lanjutnya.

Effendi Simbolon kemudian menyinggung adanya mobilisasi atau perintah dari TNI untuk merespons terkait pernyataannya. Dia mempertanyakan soal mobilisasi itu.***

 

Editor: Silmi Akhsin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah