Pengurus DPP Pemuda Tani, Khotijah: Agroindustri Kopi Berbasis Ekonomi Sirkular

- 12 Oktober 2022, 13:21 WIB
Pengurus DPP Pemuda Tani Indonesia, Khotijah
Pengurus DPP Pemuda Tani Indonesia, Khotijah /Silmi Akhsin/

Baca Juga: Tindakan Animal Abuse, DPP Pemuda Tani Indonesia Desak Pemerintah Beri Sanksi Pencabutan izin Perusahaan!

Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa produksi kopi global menghasilkan lebih dari 20 juta ton limbah setiap tahun, dari ampas kopi hingga ampas kopi bekas dan cangkir yang bisa dibawa pulang.

Sementara beberapa dari limbah ini didaur ulang, sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir atau menemukan jalannya ke sungai dan lautan. Kontribusi Penerapan Konsep Ekonomi Sirkular.

Menurut saya selaku pegiat kopi rakyat yang saat ini juga focus melakukan pemberdayaan petani perempuan berkeyakinan bahwa keamanan jangka panjang untuk sektor kopi membutuhkan keterlibatan seluruh para pelaku kopi.

Mulai dari petani, pedagang, pengepul, pabrik, PTPN, PTPS, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.

Mengadopsi model ekonomi sirkular akan membantu dunia kopi meminimalkan dampak lingkungan sekaligus memaksimalkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Sebagai contoh penerapan konsep ekonomi sirkular pada komoditas kopi antara lain: pemanfaatan kulit kopi menjadi tepung, teh cascara, teh dari daun kopi sisa pemangkasan.

Kemudian teh dari bunga kopi, limbah kopi menjadi pupuk kompos, limbah kopi menjadi pakan ternak, ampas kopi jadi masker kosmetik, sortiran roasted bean jadi parfum dan seterusnya.

Memang, bertransformasi menuju ekonomi sirkular adalah tentang mengambil tindakan dan mengubah mentalitas. Gagasan ekonomi linier telah begitu mendarah daging sehingga bisa

menakutkan untuk menjauh dari konsep ekonomi sirkular. Namun, beberapa inisiatif membuat transisi ke ekonomi sirkular semakin mudah diakses, terutama bagi pelaku yang berada di sisi produksi.

Halaman:

Editor: Silmi Akhsin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah