Jalankan Misi Presiden, Prabowo Serahkan Dua Unit Pesawat Falcon

- 29 Desember 2022, 13:24 WIB
Prabowo melihat pesawat Falcon di Halim Perdana Kusuma
Prabowo melihat pesawat Falcon di Halim Perdana Kusuma /Dok Tim Media Menhan Prabowo/Usman

SUARA SOPPENG -- Usai melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah dalam negeri, seperti meninjau dan menyalurkan bantuan ke korban gempa Cianjur, menyerahkan bantuan motor ke Kodim untuk randis Babinsa, melakukan pertemuan dengan Kyai dan warga Maiyah kini Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, meninjau pesawat interim Falcon 7X dan 8X TNI AU, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). 

Pesawat ini merupakan bagian dari pembangunan kekuatan TNI melalui program-program pengadaan Alutsista yang canggih dan modern untuk melindungi segenap bangsa Indonesia sebagaimana amanat undang-undang.

Pada kesempatan ini Menhan Prabowo menjelaskan bahwa perkuatan atau tambahan untuk TNI AU dua pesawat Komando Pengendalian atau Pesawat Kodal yang diperuntukkan bagi unsur pimpinan yang diharapkan dapat dengan cepat bergerak, untuk melaksanakan fungsi kepemimpinannya, Markas Besar TNI dan Tiga Angkatan, Darat, Laut dan Udara.

Baca Juga: Sikap Politik Jokowi, Tentukan Arah Koalisi Pilpres 2024

“Jadi pimpinan TNI dapat lebih memiliki kecepatan bergerak. Ini adalah pesawat dari Prancis, Dassault, 7X dan 8X Falcon nantinya kedua pesawat akan menjadi 8X yang terbaru”, kata Menhan Prabowo.

Prabowo menjelaskan, bahwa Indonesia memerlukan TNI yang kuat sebagai negara besar. Indonesia sangat membutuhkan pertahanan udara yang kuat sebagai negara kepulauan yang sangat luas, memiliki lautan dan daratan yang sangat luas.

Baca Juga: Darori Bersama Ribuan Warga Kebumen Doakan Prabowo Jadi Presiden

“Saya diberi tugas oleh Presiden RI (Jokowi-red) untuk merencanakan dan membangun kekuatan TNI”, tegas Menhan Prabowo.

Dia menjelaskan, bahwa di dunia pertahanan, ada sebuah peribahasa latin yaitu Si vis Pacem Para Bellum, yang berarti jika kita ingin damai maka harus bersiap untuk berperang. Terlebih lagi di masa sekarang ini, situasi dan kondisi sudah jauh berkembang pesat di segala bidang. 

Tak terkecuali perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional maupun global yang terus bergerak dinamis dan kompleks. Ini dapat memunculkan berbagai macam ancaman, baik militer, non militer, maupun hibrida yang diprediksi masih akan mengancam kepentingan nasional kita di masa mendatang.

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x