Pengamat Ingatkan Strategi Politik PDIP di Detik-Detik Akhir

- 21 Desember 2022, 16:40 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri dalam pelatihan antikorupsi bagi Bacaleg dari PDIP di Gedung Sekolah Partai PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (14/12/2022). Foto: PDIP
Ketua KPK Firli Bahuri dalam pelatihan antikorupsi bagi Bacaleg dari PDIP di Gedung Sekolah Partai PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (14/12/2022). Foto: PDIP /

SUARA SOPPENG -- Kebiasaan memberikan keputusan politik di detik-detik akhir yang sudah menjadi kebiasaan dari PDIP selama ini baik itu tentang pilkada maupun pilpres cukup dinantikan publik.

Namun perbedaan terkait pilpres 2024 ini meskipun belum terlihat arah putusannya kemana bisa jadi salah satu penentunya adalah sejauh mana hubungan baik diantara para pimpinan parpol dengan ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman kepada Redaksi SUARA SOPPENG, melalui keterangan tertulisnya, Rabu 21 Desember 2022.

Baca Juga: Ketum PKB Desak RUU PPRT Segera Disahkan

“Sebagai pemenang pemilu tentu sangat wajar jika keputusan politik PDIP ini terutama terkait dengan pilpres 2024 cukup menyita perhatian, namun demikian meskipun mempunyai predikat 2 kali menang pemilu terkait urusan pilpres ini PDIP membutuhkan rekan koalisi," ungkap Jajat Nurjaman.

"Untuk itu jika menilik hubungan baik diantara ketum parpol ini yang paling berpeluang untuk menjadi rekan koalisinya adalah Gerindra, meskipun Gerindra sendiri sudah menentukan sikap politiknya terkait pencalonan Ketumnya, Prabowo Subianto sebagai capres Gerindra dalam pilpres 2024 yang akan datang”, sambungnya.

Baca Juga: DKI Jakarta Gelar Car Free Night Malam Pergantian Tahun 2022-2023

Jajat menambahkan, faktor kedekatan diantara para elit parpol ini begitu penting mengingat dalam koalisi memerlukan kesepahaman, menilik kedekatan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri belakangan ini peluang diantara keduanya untuk berkoalisi sangat terbuka lebar, apalagi keduanya pernah sama-sama maju sebagai pasangan capres-cawapres pada pilpres 2009.

Baca Juga: Perlu didukung Semua Pihak, Pelatihan Pengelolaan Toilet di Destinasi Pariwisata

“Baik Gerindra maupun PDIP merupakan sama-sama partai nasionalis, jika ditambah dengan adanya sejarah pernah sama-sama berjuang dalam satu koalisi pilpres, maka tidak menutup kemungkinan bahwa koalisi antara Gerindra dengan PDIP ini bisa saja terjadi, saya kira mengingat posisi politik keduanya yang menguasai mayoritas perolehan suara nasional jika mengacu kepada hasil survei nasional hampir bisa dipastikan jika keduanya berkoalisi peluang untuk memenangkan pilpres 2024  satu putaran terbuka sangat lebar”, tutup Jajat

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x