Network
SUARA SOPPENG – Munculnya kepanikan dari kelompok yang tidak sepakat dengan wacana koalisi besar serta menganggap sebagai satu-satunya upaya untuk melawan Anies Baswedan tidaklah tepat.
Pasalnya, dari sekian banyak nama kandidat capres jelas yang menguasai top survei adalah 3 nama yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, sehingga bagaimana mungkin wacana koalisi besar ini bisa dikaitkan hanya untuk melawan Anies.
Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman, melalui keterangan tertulisnya yang diterima redaksi SUARA SOPPENG, 10 April 2023
Baca Juga: Respons Survei LSI, Muzani: Jangan Jumawa, Tetap Koreksi Diri dan Kerja Keras
“Asumsi sesat seperti ini tidak lebih hanya sebatas bentuk pembelaan dan ingin menempatkan bahwa Anies Baswedan adalah satu-satunya kandidat yang menjadi musuh bersama, saya kira hal ini tidaklah relevan mengingat pembentukan koalisi ini masih sifatnya “baru akan” dan bisa saja tidak terjadi berdasarkan situasi politik kedepan”, tutur Jajat.
Menurut Jajat, yang ditakutkan dari wacana koalisi besar ini adalah berkumpulnya kekuatan besar politik untuk mendukung kandidat capres tertentu, namun jika berkaca kepada koalisi pilpres 2014 sebuah koalisi gemuk bukan merupakan satu-satunya jaminan akan memenangkan pilpres.
Baca Juga: Survei ISC : Suara Ganjar Anjlok
Kecuali koalisi ini kata Jajat Nurjaman dibarengi dengan kesepahaman dan kerja bareng sehingga keunggulannya tidak hanya sebatas diatas kertas semata.
Baca Juga: Hasil Survei Indonesia Survey Center : Prabowo Unggul dari Ganjar dan Anies
“Siapapun kandidat yang akan diusung koalisi besar jika benar ini terjadi masih bergantung kepada bagaimana membangun chemistry di antara partai politik itu sendiri, karena tanpa adanya keinginan kuat bersama koalisi besar tidak ubahnya akan seperti gerbong kosong tanpa penumpang, jadi tidak perlulah kubu pak Anies ini panik berlebihan,” tutup Jajat.
