Refleksi Hari Kelahiran Pancasila 2023: Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global

- 1 Juni 2023, 20:04 WIB
Dosen Universitas Bosowa Makassar, A. Rizal
Dosen Universitas Bosowa Makassar, A. Rizal /


MAKASSAR - Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Bosowa Makassar, A. Rizal menyampaikan pandangannya melalui sebuah tulisan mengenai nilai pancasila.

Hari lahir Pancasila selalu menjadi momen yang spesial untuk Indonesia.

Pada tahun 2023, kita merayakan dengan tema "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global".

Baca Juga: Kadis Kesehatan Luwu Utara Pastikan Layanan Berjalan Baik di UPT Puskesmas

Tidak ada tema yang lebih cocok untuk menggambarkan esensi dari Pancasila, khususnya dalam konteks era global yang kompleks saat ini.

Konsep gotong royong, yang mewakili nilai ke-5 Pancasila, adalah kekuatan pendorong bagi kemajuan bangsa. Seperti dikatakan oleh Soekarno, "Gotong royong adalah dasar negara kita, dasar filosofi kita.

Kita harus merasakan, merasakan kebersamaan, merasakan kegotongroyongan kita." (Soekarno, 1960).

Konsep ini berfokus pada kerja sama dan saling membantu dalam mencapai tujuan bersama, bukan hanya dalam skala lokal, tetapi juga global.

Pada zaman yang semakin global dan terhubung, bangsa Indonesia harus menjalankan roda peradaban dan pertumbuhan global dengan semangat gotong royong.

Baca Juga: Pemkab dan Forkopimda Sidrap Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila Tingkat Nasional 

Prof. Dr. Vincent J. H. Houben, seorang ahli studi Asia Tenggara, pernah mengatakan, "Era globalisasi tidak hanya menuntut kompetisi, tetapi juga kolaborasi dan solidaritas." (Houben, 2010).

Artinya, gotong royong merupakan jalan terbaik untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks.

Hari ini, peradaban dan pertumbuhan global membutuhkan kerjasama dan solidaritas lebih dari sebelumnya.

Hal ini juga berlaku dalam penanganan berbagai masalah global, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan ekonomi, dan tantangan lainnya yang memerlukan solusi bersama.

Dalam hal ini, gotong royong bukan hanya menjadi nilai, tetapi juga menjadi praktek yang harus dijalankan.

Untuk membangun peradaban dan pertumbuhan global, Indonesia harus kembali ke nilai-nilai luhur Pancasila dan menerapkan gotong royong dalam setiap langkahnya.

Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang ahli sejarah dan pemikiran Islam, "Gotong royong adalah esensi dari Pancasila, dan kekuatan itu harus diterapkan dalam era globalisasi sekarang ini." (Azra, 2018).

Baca Juga: Rampung, Jembatan Gantung Belawae Kini Dinikmati Warga

Jadi, pada hari kelahiran Pancasila tahun ini, mari kita renungkan dan terapkan nilai gotong royong dalam kehidupan kita.

Bukan hanya sebagai suatu konsep teoritis, tetapi sebagai aksi nyata yang bisa membawa perubahan positif bagi bangsa dan dunia.

Mengutip kata-kata Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, "Pancasila adalah kompas kita, yang mengarahkan kita ke mana pun kita pergi, dan gotong royong adalah motor penggerak kita, yang memacu kita untuk terus maju." (Syamsuddin, 2022).

Dengan semangat Pancasila dan gotong royong, kita dapat berkontribusi pada peradaban dan pertumbuhan global, sambil tetap menjaga identitas dan kearifan lokal kita.

Penulis

A. Rizal
(Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Bosowa Makassar)

Editor: Silmi Akhsin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x