Pertemuan Demokrat-PDIP, Pengamat : Musuh dari Musuh Adalah Teman

- 20 Juni 2023, 14:40 WIB
Puan dan AHY saat memberikan pernyataan usai mengadakan pertemuan empat mata Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023). Foto: DPP PDIP
Puan dan AHY saat memberikan pernyataan usai mengadakan pertemuan empat mata Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023). Foto: DPP PDIP /

SUARA SOPPENG  -- Penjajakan politik yang dilakukan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani melalui pertemuan dengan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono beberapa waktu lalu tidaklah tepat jika disebut sebagai bagian dari upaya politik dengan tujuan menjegal Anies Baswedan. 

Pasalnya, situasi politik saat ini masih sangat mencair sehingga dukungan partai terkait capres 2024 ini masih berpotensi mengalami perubahan.

Hal itu disampaikan Jajat Nurjaman dalam keterangan tertulisnya yang diterima oleh redaksi SUARA SOPPENG, 20 Juni 2023

Baca Juga: Dugaan Korupsi BTS Kominfo, MAKI Sebut Lokasi Penerima Saweran di Gedung Utara Kejaksaan Agung Capai Miliaran

“Jika melihat histori adanya hubungan kurang harmonis antara Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri dengan Ketua Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dalam beberapa waktu kebelakang rasanya sulit untuk dikesampingkan begitu saja, namun melihat keduanya yang saat ini juga berbeda pilihan politik terkait isu pilpres 2024 pertemuan ini seperti perumpamaan peribahasa kuno yang mengatakan musuh dari musuhmu adalah teman, artinya bisa saja pertemuan ini mengarah kepada capres Gerindra-PKB yaitu Prabowo yang kini bertengger sebagai top survei”, tutur Jajat.

Baca Juga: Usai Laga Indonesia VS Argentina, Prabowo Subianto Diteriaki Presiden 2024

Jajat menambahkan, dengan adanya 3 kandidat capres maka pilpres 2024 berpotensi terjadi dua putaran, untuk itu pekerjaan tersulitnya bagi partai pengusung adalah bagaimana supaya kandidat yang diusungnya bisa lolos ke putaran kedua, untuk itu pertemuan ini bisa jadi mengarah kesana untuk kepentingan politik kedepan.

Baca Juga: Terobosan Dubes Fadjroel Rachman Beri Pelayanan Mobile Konsuler KBRI Astana

“Pertemuan politik yang bisa dikatakan tidak biasa ini tentunya masih sangat sulit di tebak arahnya, apalagi kesan tidak harmonis bu Mega dengan pak SBY juga masih cukup kental, namun yang menjadi catatannya adalah hal ini membuktikan bahwa pencapresan pak Prabowo kali ini sangat diperhitungkan hingga menyebabkan hubungan PDIP dan Demokrat kini berangsur membaik”, tutup Jajat.

****

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x