Danau Sentani, Setitik Surga di Pulau Papua

- 8 Agustus 2023, 22:10 WIB
Wisata Pantai Sentani Papua
Wisata Pantai Sentani Papua /

SUARASOPPENG - Danau Sentani yang terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, tak hanya cantik secara fisik.

Namun masih ada banyak cerita di balik kecantikannya, yang menjadikannya legenda dan sejarah.

Danau Sentani terletak di ketinggian 75 mdpl. Panjang danaunya 30 kilometer. Di wilayah danau terdapat 22 pulau kecil yang tersebar di seluruh danau, terbagi menjadi tiga wilayah yaitu timur, tengah, dan barat.

Baca Juga: Pantai Senggigi, Surganya Snorkeling di Pulau Lombok

24 kampung adat yang terdapat di tiga wilayah ini dapat dibedakan berdasarkan dialek bahasa Papua.

Legenda Danau Sentani.
Seperti tempat-tempat unik lain di Indonesia yang menjadi tempat wisata, Danau Sentani juga memiliki legenda sendiri.

Dulu ada orang Papua Nugini yang bernama Sohibul Hikayat, dia menunggangi seekor naga dan terdampar pada wilayah danau sentani.

Naga tersebut mati, tapi penunggangnya berhasil selamat. Lalu penunggang naga tersebut membuat peradaban di wilayah danau sentani.

Konon katanya, kepala naga ada di sebelah timur danau, buntutnya ada di sebelah barat.

Kok bisa masyarakat di wilayah danau sentani mengenal naga? Rupanya naga tersebut berbeda dengan naga yang diilustrasikan oleh warga tionghoa.

Soal naga di Papua ini ada kaitannya dengan keberadaan Endemik Hiu dan Barakuda di Danau Sentani. Hal ini tampak aneh karena lazimnya hiu berhabitat di air laut.

Baca Juga: Pantai Carita, Wisata Favorit Keluarga di Banten

Menurut berbagai penelitian ilmiah, hiu yang ada di Danau Sentani sudah beradaptasi dengan air payau hingga air tawar.

Tidak hanya di danau sentani, di Danau Kakaban di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur juga bisa ditemukan binatang laut yang hidup di air tawar.

Hiu Danau Sentani memiliki keunikan. Hiu di Danau Sentani memiliki moncong yang berbentuk gergaji, oleh karenanya lazim disebut hiu gergaji. Secara ilmiah, hiu Sentani dikenal dengan Pristis microdon. Ikan ini termasuk yang dilindungi dan hampir punah.

Pada tahun 1969 sampai dengan tahun 1971 penggunaan jaring insang telah mampu menangkap 151 ekor hiu di Danau Sentani. Namun pada tahun 1974 hiu di Danau Sentani hanya tertangkap 1 ekor dan bertahun-tahun berikutnya tidak pernah tertangkap lagi.

Mulai tahun 1990-an sudah sangat jarang ada hiu gergaji atau pari gergaji yang nampak di permukaan Danau Sentani.

Agenda Festival Danau Sentani (FDS).
Raja Ampat memang lebih dulu populer di dunia wisata daripada Danau Sentani. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Papua membuat festival di Sentani sebagai salah satu media mempromosikan Danau Sentani.

Dengan latar belakang Pegunungan Cycloop, Danau Sentani menyajikan pemandangan yang sangat elok nan mempesona.

Festival Danau Sentani (FDS) adalah ajang tahunan yang diselenggarakan di Danau Sentani, Provinsi Papua.

Festival budaya ini menampilkan keragaman budaya suku Sentani, mulai dari atraksi adat, tarian, musik, dan kuliner.

Pertama kali digelar di tahun 2007, hingga kini festival tersebut telah berhasil menyedot perhatian wisatawan mancanegara.

Wisatawan domestik pun seiring waktu juga semakin bertambah, terutama orang Indonesia yang tinggal di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Festival Sentani berlokasi di Pantai Khalkote, tepian Danau Sentani.
Dari Bandara Internasional Sentani Jayapura hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit naik mobil.

Setiap tahun Festival Danau Sentani selalu berlangsung pada pertengahan bulan Juni. Festival ini berlangsung selama hampir sepekan.

Panitia Festival Danau Sentani (FDS) juga memungut biaya tiket masuk bagi para pengunjung festival, mirip seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair.

Wisata yang dijajakan seperti kuliner berbagai jenis makanan khas Sentani, tur keliling Danau Sentani, dan yang paling menarik adalah Tari Perang (Falabea) yang dibawakan oleh 500-an pria.

Wisatawan juga diajak untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat Sentani di rumah mereka masing-masing. Dengan cara ini, wisatawan dapat belajar lebih dekat dengan budaya Sentani.

Baca Juga: PLN UP3 Bulungan Diduga Peras Pengelola Food Court 88 Kemang

Penginapan di Danau Sentani.
Sebagai daerah tujuan wisata, tempat penginapan tidak sulit anda temukan. Hanya saja memang tidak banyak hotel berbintang yang bisa dipilih.
Ada banyak hotel yang berada di dekat Pantai Khalkote.

Kalau anda tidak puas dengan hotel kelas melati, anda dapat mencari hotel di Kota Jayapura, disana ada “Aston Jayapura Hotel & Convention Center” atau “Swiss Belhotel”, namun harap diingat, jaraknya kurang lebih akan memakan waktu sekitar satu jam perjalanan untuk menuju Danau Sentani.

Akses menuju Danau Sentani.
Dari Indonesia bagian barat, Anda bisa naik pesawat menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dari Makassar dilanjutkan menuju Bandara Internasional Sentani Jayapura yang terletak di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Beberapa maskapai menjadwalkan transit terlebih dahulu di Bandara Internasional Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

Waktu tempuh dari Kota Makassar ke Kabupaten Biak Numfor kurang lebih sekitar 3 jam.

Sementara dari Biak menuju Bandara Internasional Sentani Jayapura sekitar satu jam.

Beberapa maskapai yang melayani rute penerbangan dari Kota Makassar (Bandara Sultan Hasanuddin) menuju Kabupaten Jayapura (Bandara Sentani) adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, dan Sriwijaya Air. Penerbangan rute tersebut tersedia setiap hari.
Harga tiket tergantung pada kebijakan maskapai masing-masing dan rata-rata berkisar tiga juta rupiah.

Untuk menuju Danau Sentani tidaklah sulit. Dari Bandara Internasional Sentani di Jayapura hanya butuh 15 menit perjalanan menggunakan mobil.

Alat transportasi lain yang bisa dipilih seperti taksi, rental mobil, atau ojek.***

Editor: Silmi Akhsin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x