George Edwin Sugiharto: Gibran Cawapres Tidak Bisa Disebut Politik Dinasti, Rakyat Tetap Penentu

- 6 November 2023, 13:13 WIB
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), George Edwin Sugiharto
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), George Edwin Sugiharto /

SUARA SOPPENG - Kontestasi Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024 bukanlah politik dinasti.

Hal itu, disampaikan oleh Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), George Edwin Sugiharto dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin 6 November 2023.

Menurut Sekjen Relawan SETIA PRABOWO ini di negara demokrasi seperti Indonesia kedaulatan tertinggi tetap ditangan rakyat bukan ditunjuk. Jadi tidak tepat istilah politik dinasti.

Baca Juga: Upaya Menggagalkan Gibran Sebagai Cawapres Prabowo Dinilai Justru Meningkatkan Popularitas dan Elektabilitas

Menurut George Edwin Sugiharto, setiap orang secara konstitusional menggunakan hak politiknya dipilih dan memilih.

"Frasa politik dinasti itu, hanya cocok dalam konteks negara monarki atau kerajaan," kata George Edwin Sugiharto yang juga pengurus Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI).

Menurutnya, kedaulatan tertinggi dalam konteks pesta demokrasi Indonesia adalah tetap pilihan rakyat.

Baca Juga: Menhan Prabowo Paparkan Perkembangan Geopolitik dan Geostrategi Global

"Pertanyaannya apakah dengan maju Mas Gibran lantas dia otomatis jadi Wapres? Kan tidak. Dia harus dipilih dulu oleh rakyat Indonesia sebagai pemilih sekaligus pemilik kedaulatan tertinggi dalam pesta demokrasi," terang George Edwin.

George Edwin Sugiharto berharap kontestasi pesta demokrasi Pilpres 2024 adalah kontestasi gagasan.

Halaman:

Editor: Asran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x