Jabatan Jangan Membebani Hidup, Belajar dari Bung Dubes Fadjroel Rachman

- 12 Februari 2023, 20:45 WIB
Dubes RI Nur-Sultan, Dr. M. Fadjroel Rachman
Dubes RI Nur-Sultan, Dr. M. Fadjroel Rachman /Istimewa /

Itu bukan habitus baru. Karena sejak 17 tahun lalu, kalau kami undang beliau ke kampus menjadi narasumber pengkaderan mahasiswa di Unhas dan kampus lain di Makassar.

Beliau hanya kami belikan tiket ekonomi, beberapa kali dijemput di bandara menggunakan motor pengurus BEM, dan akomodasi di kosan atau basecamp.

Tentang kesederhanaan itu, beliau belajar dari kezuhudan orang tuanya dalam menjalani hidup, serta melihat dengan dekat bagaimana seorang kepala negara dan juga kepala pemerintahan (Pak Jokowi) yang hidup dengan sederhana.

Baca Juga: Opini : Prabowo Masih Idolanya Emak-Emak

Proses hidup saat menjadi tahanan politik Orde Baru selama 3 tahun di Penjara Nusakambangan dan Penjara Sukamiskin juga mempengaruhi beliau dalam menafsir hidup dan memaknai setiap jabatan yang diamanahkan.

Tentu ada resiko atas kesederhanaan itu. Di suatu waktu, saat masih menjadi komisaris utama, salah satu BUMN terbesar, beliau pernah diminta pindah parkir oleh satpam karena menggunakan mobil murah dan sudah agak tua.

Baca Juga: Opini: Prabowo Pecundang Atau Petarung Sejati ?

Satpam dengan tegas mengatakan bahwa ini parkiran untuk komisaris, bukan untuk tamu. (Konteksnya waktu itu, satpam yang biasa jaga di tempat tersebut tidak masuk sehingga diganti oleh satpam dari bagian lain). Beliau kemudian dengan sabar menghadapi satpam tersebut, tanpa menjelaskan apa posisi beliau di kantor tersebut.

Di suatu webinar dengan komunitas, beliau pernah mengatakan bahwa jabatan tidak boleh membebani hidup kita “Jabatan bagi saya hanya atribut sementara. Setelah ini, saya akan kembali ke dunia semula, menjadi akademisi, aktivis, pecinta sastra, peneliti, orang biasa. Jangan sampai atribut jabatan, membebani hidup kita”.

 

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x