Ketum PBNU dan Dubes Fadjroel Menghadiri Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional di Kazakhstan

- 16 September 2022, 16:57 WIB
Ketum PBNU, Gus Yahya menerima cinderamata dari Grand Mufti Kazakhstan, Naurzybay Kazhi Taganuly
Ketum PBNU, Gus Yahya menerima cinderamata dari Grand Mufti Kazakhstan, Naurzybay Kazhi Taganuly /Istimewa/Usman

SUARA SOPPENG – Kongres ke-7 Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional (Congress of Leaders of World and Traditional Religion) dilaksanakan di ibu kota Kazakhstan, Nur Sultan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 14-15 September 2022.

Kongres yang diadakan di Istana Kemerdekaan ini dihadiri sekitar 100 delegasi dari 50 negara, termasuk pemimpin spiritual Katolik Paus Fransiskus, Imam Besar Al-Azhar Ahmed El-Tayyeb, Kepala Ashkenazi Israel Rabbi David Lau dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.

Presiden Republik Kazakhstan, H.E. Mr. Kassym Jomart Tokayev dalam pembukaan mengatakan bahwa kongres yang pertama kali diselenggarakan pada 2003 ini merupakan forum dialog antar peradaban di tingkat global mengingat Kazakhstan telah cukup lama menjadi jembatan antara Barat dan Timur. 

Baca Juga: Wakil Rakyat Cantik Ini Ajak Masyarakat Terapkan Prokes Harus Dalam Sehari-hari

“Tanah Kazakh telah menjadi jembatan antara Barat dan Timur selama berabad-abad. Hal itu terlihat sejak kerajaan nomaden melewati padang rumput yang luas yang ada disini”, katanya. 

Paus Fransiskus mengatakan bahwa konflik tidak boleh diselesaikan dengan senjata dan ancaman, tetapi dengan dialog. 

"Mari kita berkontribusi bersama, dalam hal ini: bukan dengan lebih banyak senjata, tetapi dengan pendidikan!", ungkapnya.

Imam Besar Al-Azhar, Ahmed El-Tayyeb mengatakan bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah saling pengertian antar umat beragama dan penghormatan pada kemanusiaan:

Baca Juga: Komisi I DPR RI Dorong Kemkominfo Maksimalkan Migrasi ASO dan Pembagian STB Tepat Sasaran

 "Kita tidak berbicara tentang penyatuan semua agama menjadi satu agama. Itu adalah fantasi. Kita berbicara tentang bagaimana memperkuat ikatan sosial antar agama dan penghormatan antar manusia", tuturnya. 

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x