Ketum PBNU dan Dubes Fadjroel Menghadiri Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional di Kazakhstan

- 16 September 2022, 16:57 WIB
Ketum PBNU, Gus Yahya menerima cinderamata dari Grand Mufti Kazakhstan, Naurzybay Kazhi Taganuly
Ketum PBNU, Gus Yahya menerima cinderamata dari Grand Mufti Kazakhstan, Naurzybay Kazhi Taganuly /Istimewa/Usman

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan tentang pentingnya dialog untuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia. 

“Kita harus duduk bersama membahas segala masalah dengan hati terbuka untuk mengetahui akar masalah. Kita harus melanjutkan dialog antar agama seperti ini”, paparnya. 

Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. Mochamad Fadjroel Rachman mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan setiap tiga tahun oleh pemerintah Kazakhstan dengan mengumpulkan seluruh pemimpin agama dari seluruh dunia untuk membahas tentang pentingnya persaudaraan seluruh umat manusia. 

Baca Juga: Pengamat Mengendus Pihak yang Tidak Senang Melihat Prestasi Menhan Prabowo

“Pada kegiatan ini, seluruh pemuka agama bersatu menyerukan persaudaraan dan perlunya menghindari kekerasan dalam penyelesaian masalah di dunia. Hal ini sejalan dengan visi yang dituliskan para pendiri negeri kita dalam konstitusi yang menyerukan untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”, tuturnya.

Dalam kunjungan selama dua hari di Kazakhstan, Gus Yahya bersama Dubes Fadjroel juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa pihak, antara lain Grand Mufti Kazakhstan, Naurzybay Kazhi Taganuly, Menteri Urusan Dakwah dan Keislaman Saudi, Dr. Abdul Latif bin Abdul Aziz Al Syekh,  Imam Besar Al-Azhar, Ahmed El-Tayyeb untuk mendiskusikan berbagai topik keagamaan, perdamaian, dan kemanusiaan. 

Pada kesempatan tersebut, Gus Yahya juga mengundang mereka untuk menghadiri forum Religion of Twenty (R20) di Bali, pada November mendatang.

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah