Lembaga Survei KedaiKopi Nilai Pernyataan Megawati Ceroboh dan Menyakiti Publik

21 Maret 2022, 10:48 WIB
KedaiKopi Nilai Pernyataan Megawati Soekarno Putri Menyakiti Publik /Silmi Akhsin/

SUARA SOPPENG - Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi, Kunto Adi Wibowo, menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarno Putri, Senin 21 Maret 2022.

Menurut Kunto, pernyataan Megawati terkait kelangkaan minyak goreng yang menyarankan ibu rumah tangga beralih dari cara menggoreng ke merebus dinilai ceroboh dalam berkomunikasi.

"Tak heran jika rakyat merasa tersakiti atas pernyataan Megawati, karena sudah berbulan-bulan merasakan kesulitan akibat minyak goreng langka,"ujar Kunto.

Baca Juga: Kejuaraan Tenis, Ambo Dalle : Silaturahmi dan Juara Sama Penting

"Komunikasi politik Bu Megawati ini agak ceroboh karena pertama kondisi masyarakat sedang susah,"lanjut Kunto.

Kunto juga mengatakan pernyataan Megawati tersebut sebagai upaya pengalihan perhatian publik dari kelangkaan minyak goreng dan harga mahal.

Dirinya juga berpendapat bahwa Megawati sementara ini mengganti peran Mendag, Muhammad Lutfi yang kini jadi sasaran kemarahan masyarakat soal minyak goreng.

Kunto menilai, gaya komunikasi Mega ini menunjukkan adanya diskrepansi atau gap yang besar antara elite politik dengan kalangan akar rumput.
Bahwa rupanya tak seluruh elite politik menganggap kisruh minyak goreng sebagai masalah prioritas, sementara bagi publik persoalan ini sangat mendasar.

"Ini yang harus menurut saya jadi problem. Berarti ada saluran komunikasi, saluran aspirasi dari bawah ke atas yang mandek,"ujar Kunto.

Namun demikian, Kunto berpandangan, blunder Megawati ini tidak akan berpengaruh besar pada dukungan PDI-Perjuangan. Sebab, Pemilu 2024 masih cukup lama.

Selain itu, lanjut Kunto, kecerobohan Mega ini bukan sesuatu yang fatal dan membuat orang sangat marah.

Dia memprediksi, setelah ini masyarakat akan lupa pada kontroversi pernyataan Mega soal minyak.

"Kalau dilihat orang kemudian menyindir, membuat ini sebagai humor, membuat ini sebagai bahan bercanda dan menurut saya kerusakannya tidak begitu besar ke PDI-P,"pungkas Kunto.

Pembelaan PDIP

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto telah menyampaikan pembelaan terkait pernyataan Megawati ini.

Hasto mengatakan, pernyataan Mega yang mempertanyakan kenapa masyarakat tidak membuat masakan yang direbus dan dikukus merupakan solusi atas kelangkaan minyak goreng.

Ia mengeklaim bahwa Mega memahami persoalan dapur rakyat Indonesia.
"Ketika minyak goreng harganya tinggi, Ibu Megawati memberi opsi dan solusi ke rakyat, meminta Ibu-ibu untuk kreatif,"ujar Hasto

Ibu Megawati begitu memahami persoalan dapur rakyat sehingga memberikan solusi praktis,"lanjut Hasto.

Hasto pun meminta publik menangkap substansi pernyataan Megawati terkait minyak goreng secara utuh.

Menurut dia, Megawati justru ingin mendorong kalangan ibu kreatif dalam mengolah makanan, tidak hanya digoreng tetapi juga dapat dikukus, direbus, atau dibakar.

Hasto mengeklaim, PDI-P telah memerintahkan seluruh kepala daerah, anggota legislatif, dan struktur partai untuk membantu rakyat dan bergotong-royong mengatasi persoalan minyak goreng.

kelangkaan minyak goreng

Kisruh minyak goreng Sebagaimana diketahui, sejak akhir tahun lalu, harga minyak goreng melambung tinggi. Pemerintah sempat mengeluarkan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Untuk minyak goreng curah, ditetapkan HET sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

HET yang diterapkan mulai 1 Februari 2022 itu memang sempat membuat harga minyak goreng di pasaran turun. Namun, keberadaannya menjadi langka di pasaran.

Akhirnya, pemerintah mencabut aturan soal HET. Artinya, harga minyak goreng kemasan diserahkan ke mekanisme pasar.

Setelahnya minyak goreng memang muncul kembali di pasaran. Tetapi, masalah yang muncul selanjutnya yakni harganya melonjak tinggi.

Mafia dibalik kelangkaan minyak goreng

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammaf Lutfi mengungkap, langka dan mahalnya harga minyak goreng disebabkan karena adanya permainan mafia.

"Ada orang-orang yang tidak sepatutnya mendapatkan hasil dari minyak goreng ini. Misalnya minyak goreng yang seharusnya jadi konsumsi masyarakat masuk ke industri atau diselundupkan ke luar negeri,"ujarnya.

Menurut Lutfi, mafia-mafia tersebut tidak sepatutnya mendapatkan minyak goreng, tetapi kemudian memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Lutfi pun mengakui bahwa pihaknya tak kuasa mengontrol keberadaan mafia tersebut. Dia juga menyampaikan permohonan maaf.

"Dengan permohonan maaf, Kemendag tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat,"katanya.***

 

Editor: Silmi Akhsin

Tags

Terkini

Terpopuler