Hasil Pembicaraan Jokowi dan Anwar Ibrahim Diminta Ditindaklanjuti Langkah Konkrit Membasmi Mafia PMI

- 11 Januari 2023, 06:25 WIB
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono (kiri depan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Yang Mulia Dato' Seri Anwar Ibrahim dan Dr. Hajjah Wan Azizah Wan Ismail di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, Minggu, 8 Januari 2023.
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono (kiri depan) menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Yang Mulia Dato' Seri Anwar Ibrahim dan Dr. Hajjah Wan Azizah Wan Ismail di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, Minggu, 8 Januari 2023. /HO-Kementerian PUPR/pri/ANTARA

SUARA SOPPENG Jakarta - Migrant Watch bersuara meminta Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim melakukan pembersihan permainan kotor atas kerjasama ketenagakerjaaan migran ke Malaysia dan perlakuan tidak manusiawi pada WNI yang dipenjara di Tahanan Imigrasi Malaysia, akhirnya menjadi topik pertemuan kedua pemimpin negara tersebut.

"Alhamdulillah, Migrant Watch berterimakasih kepada Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam pertemuan di Istana Bogor menjadikan point pertama mengangkat pelindungan PMI. Meski ini baru tahap awal yang sifatnya normatif, tapi sudah bagus," ujar Direktur Eksekutif Migrant Watch Aznil Tan, Jakarta (09/01/2023).

Migrant Watch meminta pembantu presiden untuk segera bertindak mengimplementasikan hasil pembicaraan kedua pemimpin negara tersebut. Aznil Tan menyatakan trauma tindakan pejabat teknis di pemerintahan yang berbeda dari pembicaraan pemimpin negara.

Baca Juga: PP PIRA Gelar Webinar PIRA Goes Digital

"Kita tunggu tindak lanjutnya. Jangan bagus diatas, tapi hancur dibawah. Begitu juga, bilang "A" diatas, tapi "O" dibawah. Karena para pejabat dibawah cenderung menerjemahkannya macam-macam. Penyebabnya bisa karna mereka tidak nguasai materi, bisa karena ikut bermain kotor juga. Saya trauma hal seperti itu," ucap Aznil Tan.

Aktivitas 98 ini menyatakan bentuk konkrit pelindungan PMI adalah pelarangan beroperasi Agency Visa Malaysia (VIMA) serta membangun sistem One Chanel System (OCS) lebih memudahkan dan berbiaya murah bagi PMI berproses ke Malaysia untuk mengalahkan cara sindikat memberangkatkan PMI secara unprosedural.

Baca Juga: Enam Desa di Wajo Terima Penghargaan Desa Mandiri dari Kemendes PDTT

"Jika ada itikad baik, persoalan PMI Malaysia sederhana, kok. Pertama, bagaimana membasmi para mafia memanfaatkan proses penempatan menjadi bancakan mereka mendapatkan keuntungan., seperti Vima. Kedua, sistem OCS lebih praktis lagi berbiaya murah dan cepat berangkat untuk mengalahkan cara unprosedural. Ketiga, perlakuan WNI ilegal di depot tahanan bisa digugat di pengadilan internasional unsur pelanggaran HAM," jelasnya.

Dalam pertemuan PresidenJokowi dengan PM Anwar Ibrahim di Istana bogor menghasilkan lima hal. 

Dalam hubungan kerjasama ketenagakerjaan migran, Presiden RI Joko Widodo menyambut baik komitmen Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk memberikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x