BEM Nusantara Koordinator Pulau Jawa Kritisi Pemerintah Terkait Kelangkaan Minyak Goreng

- 15 Februari 2022, 20:30 WIB
BEM Nusantara Kritisi Pemerintah Terkait Kelangkaan Minyak Goreng
BEM Nusantara Kritisi Pemerintah Terkait Kelangkaan Minyak Goreng /Silmi Akhsin/

SUARA SOPPENG - Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Pulau Jawa memberikan kritik kepada pemerintah atas mahal dan langkanya minyak goreng saat ini, Selasa 15 Februari 2021.

Kordinator Bemnus Pulau Jawa, Ahmad Marzuki mengatakan, Kelangkaan terjadi sejak pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu dengan mekanisme subsidi dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Kebijakan itu berlaku efektif mulai dari 19 Januari 2022 dan merupakan respon atas peningkatan harga acuan crude palm oil (CPO) Global,"lanjutnya.

Menurut Ahmad, akibatnya pedagang kecil di pasar tradisional mengalami kerugian karena kelangkaan minyak goreng.

"Hal ini menyebabkan ketersediaan stok untuk pedagang kecil di pasar tradisional mengalami kelangkaan yang signifikan,"terangnya.

bukan saja di pasar tradisional, peritel modern kecil pun mengalami hal yang serupa yaitu terjadi kelangkaan stok minyak goreng.Kelangkaan minyak goreng ini sangat berdampak langsung kepada seluruh masyarakat,"sambungnya.

Berdasarkan hal tersebut pihak Bemnus melakukan survei kepasar dibeberapa daerah dan menginstruksikan seluruh presiden mahasiswa yang bergabung dalam Bem Nusantara untuk melakukan hal yang sama.


"Berdasarkan hasil kajian kami Terkait kelangkaan pasokan minyak goreng di pasar pasar modern maupun tradisional kami mengambil langkah objektif untuk melakukan survei pasar di beberapa daerah,"tegasnya.

"Kami juga akan mengirim surat kepada seluruh koordinator daerah dan seluruh presiden mahasiswa yang tergabung dalam aliansi bem nusantara se-pulau jawa utuk melakukan survei ke pasar -pasar, mengambil data lapangan
Untuk dapat di tindak lanjuti bersama - Sama,"sambungnya.

Halaman:

Editor: Silmi Akhsin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah