Baca Juga: Tiga Nama Bakal Calon Presiden 2024 Partai Nasdem
Ia menjelaskan, awalnya arah dukungan NasDem kepada Anies memang memberi insentif elektoral, seperti yang tergambar pada tingginya elektabilitas sejak Desember 2021.
Namun, ketika dukungan resmi diberikan oleh Nasdem, elektabilitas partai ini justru mengalami penurunan tajam. Seperti diketahui, Ketua Umum Nasde, Surya Paloh pernah mengusulkan duet Anies-Ganjar untuk mengakhiri polarisasi di tengah masyarakat.
Akan tetapi, hal itu sangat bergantung pada koalisi yang terbangun dengan partai-partai lain, terlebih Ganjar Pranowo masih terikat sebagai kader PDIP.
“NasDem masih harus membuktikan apakah pencapresan Anies tidak mengancam semangat restorasi yang diusung,” kata Dendik.
Adapun posisi unggul elektabilitas partai politik masih ditempati oleh PDIP dengan elektabilitas 17,8 persen, disusul Gerindra sebesar 12,4 persen.
Baca Juga: Nasdem Apresiasi Aplikasi Pelaporan KUR Kementerian Pertanian
Selanjutnya, terdapat PKB (8,8 persen), Demokrat (8,5 persen), Golkar (7,3 persen), PSI (5,4 persen), dan PKS (5,1 persen).
Dengan demikian, hanya tujuh partai politik yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas 4 persen.
“Selain Golkar, dua anggota KIB masih di bawah ambang batas, yaitu PPP (2,6 persen) dan PAN (1,6 persen),” ujar Dendik.