Efek Ibu Hamil Jika Mengomsumsi Kopi, Bisa Berdampak Pada Perkembangan Bayi

6 Juli 2022, 18:03 WIB
Ilustrasi minum kopi - IBU hamil yang mengonsumsi kopi bisa berdampak pada bayinya kelak. /Foto: Maria/Unsplash/

SUARASOPPENG - Minum kopi bagi ibu hamil mempengaruhi pertumbuhan anak pada usia 12 bulan, Rabu, 6 Juli 2022.

Peneliti dari Hokkaido di Jepang mengklaim bahwa anak yang lahir dari ibu yang hanya mengonsumsi tiga gelas kopi per hari memiliki risiko 1,11 kali lipat lebih tinggi mengalami keterlambatan perkembangan motorik pada usia 12 bulan.

Sementara, Badan Kesehatan Inggris (NHS) saat ini menyarankan ibu hamil tidak mengkonsumsi 200mg kafein per hari atau setara dua gelas kopi.

Baca Juga: Koalisi PKB Gerindra, Taktik Tepat Menang di Pulau Jawa

Kebiasaan seperti merokok dan minum alkohol selama kehamilan diketahui secara luas mempengaruhi perkembangan bayi.

Tapi belum ada konsensus tentang efek mengkonsumsi kafein.

"Anda harus membatasi asupan kafein saat Anda mencoba untuk memiliki bayi dan saat hamil," demikian pernyataan NHS Inggris, dikutip dari Daily Mail, Rabu, 6 Juli 2022.

Asupan kafein yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran dan berat badan bayi baru lahir rendah.

Dalam studi tersebut, para peneliti menetapkan untuk menilai apakah konsumsi kafein bagi ibu mempengaruhi hasil perkembangan pada anak-anak. Tim menganalisis data dari 87.106 ibu dalam studi nasional di Jepang.

Baca Juga: Inilah Lokasi Sholat Idul Adha Muhammadiyah di Kabupaten Soppeng

Data ini termasuk konsumsi kafein ibu selama kehamilan, serta keterampilan motorik anak pada usia enam dan 12 bulan.

Analisis mengungkapkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi lebih dari 300mg kafein per hari memiliki risiko keterlambatan perkembangan yang lebih rendah pada enam bulan.

Namun, pada 12 bulan, mereka memiliki peningkatan risiko keterlambatan perkembangan motorik 1,11 kali lipat.

Hasil penelitian ini menunjukkan efek buruk dari asupan kafein bagi ibu selama kehamilan diamati sehubungan dengan pengurangan risiko keterlambatan perkembangan pada anak.

Penelitian ini diterbitkan di Early Human Development dengan judul 'Association between maternal caffeine intake during pregnancy and child development at 6 and 12 months: The Japan Environment and Children's Study'.

Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo: 12 juta HGU Kebun Sawit Dalam Kawasan Hutan, Kebablasan!

Alam model yang disesuaikan, asupan kafein pada ibu hamil dikaitkan dengan risiko keterlambatan perkembangan yang lebih rendah, dengan komunikasi, fungsi motorik kasar, fungsi motorik halus, dan pemecahan masalah.

Meskipun demikian dalam penelitian disebutkan, pada usia 12 bulan, semua hubungan dengan risiko yang lebih rendah yang diamati pada usia 6 bulan menghilang.

Sementara alasan hubungan tersebut masih belum jelas, para peneliti berharap temuan ini akan mendorong wanita hamil untuk membatasi konsumsi kafein mereka.

Peneliti menyimpulkan, studi lebih lanjut akan penting untuk menyelidiki apakah keterlambatan perkembangan motorik kasar pada bayi 12 bulan yang disebabkan oleh paparan kafein berdampak pada hasil seiring bertambahnya usia.***

Editor: Silmi Akhsin

Tags

Terkini

Terpopuler