Apakah Anemia Aplastik Bisa Disembuhkan? Begini Penjelasan Tentang Penyakit Langka dan Fatal Ini

- 9 April 2024, 11:32 WIB
Ilustrasi penbyakit anemia aplastik.
Ilustrasi penbyakit anemia aplastik. /Pixabay/allinonemovie/

PIKIRAN RAKYAT DEWATA BALI - Apakah penyakit anemia aplastik bisa disembuhkan? Penyakit yang sempat diderita oleh komedian Babe Cabita ini menjadi topik tren tentang kesehatan saat ini.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyakit anemia aplastik yang digolongan dalam penyakit langka dan serius.

Apakah Anemia Aplastik Mematikan?

Anemia aplastik merupakan kondisi sumsum tulang di tubuh tidak bisa memproduksi sel darah baru yang cukup. Akibatnya, jumlah sel darah merah dalam tubuh kamu cenderung sedikit, begitu pula keping darah dan sel darah putih.

Baca Juga: 2 Manfaat Fitus Notifikasi Status di WhatsApp yang Sedang Dalam Uji Coba

Lalu, apakah kondisi ini mematikan? Umumnya gangguan kesehatan ini menyerang seseorang di usia 20 tahunan dan juga lansia. Anemia aplastik tergolong langka dan bisa berpotensi fatal. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diwaspadai.

Gejala Anemia Aplastik

Gejalanya cukup bervariasi tergantung pada sel darah yang mana yang terpengaruh oleh kondisi ini. Umumnya gejala anemia apalstik meliputi:

  1. Sering mimisan
  2. Gampang terkena infeksi yang berulang dan lama sembuh
  3. Kulit tubuh mudah berdarah atau memar
  4. Sakit kepala
  5. Pusing
  6. Demam
  7. Sering sesak napas
  8. Warna kulit cenderung pucat
  9. Sering merasa lelah dan lemas

Penyebab utamanya adalah kerusakan sel punca (stem cells) pada sumsum tulang. Sel punca yang rusak memicu penurunan produksi sel darah merah. Hal ini menyebabnya keping darah, sel darah putih, dan juga sel daran merah berkurang.

Penyakit atau kondisi lainnya yang dapat memicu gangguan ini, yaitu:

1. Kehamilan

Ada banyak perubahan yang terjadi semasa kehamilan dan perubahan ini ternyata juga mempengaruhi kerja sumsum tulang. Ketika kinerja sumsum tulang menurun, maka produksi sel darah merah juga akan ikut menurun dan memicu anemia aplastik.

2. Kelainan Genetik

Jika salah satu keluarga kamu mempunyai riwayat terserang anemia aplastik, maka ada kemungkinan kamu juga akan mengalaminya. Hal ini merupakan penyebab yang berasal dari genetik atau keturunan.

3. Penyakit Autoimun

Sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat, termasuk sel punca di sumsum tulang, merupakan gejala penyakit autoimun. Itulah mengapa ketika seseorang mengidap penyakit autoimun, maka kemungkinan terserang anemia aplastik sangat tinggi.

4. Infeksi Virus

Virus seperti HIV, Parvovirus B19, hepatitis, Cytomegalovirus, dan Epstein-Barr sering dikaitkan sebagai virus penyebab rusaknya sumsum tulang. Ketika virus-virus ini sudah merusak sumsum tulang, maka produksi sel darah baru menjadi menurun dan memicu anemia aplastik.

5. Terapi Kanker

Penderita kanker yang sering menjalani terapi kanker seperti kemoterapi atau radioterapi juga berisiko tinggi terkena gangguan ini. Terapi ini dapat merusak sel punca di sumsum tulang sehingga mempengaruhi produksi sel darah dalam tubuh.

6. Konsumsi Obat

Beberapa jenis obat seperti rheumatoid arthritis dan antibiotik chloramphenicol dapat memicu kerusakan sumsum tulang. Hal ini kemudian berimbas pada penurunan produksi sel darah dalam tubuh dan memicu anemia aplastik.

7. Bahan Kimia

Seseorang yang sering terpapar bahan-bahan kimia seperti benzene, insektisida, dan pestisida juga berisiko tinggi terkena gangguan ini. Kandungan zat-zat dalam bahan-bahan kimia tersebut dalam merusak sumsum tulang.

Bagaimana Pengobatannya?

Ada beberapa jenis pengobatan yang bisa diikuti untuk mengatasi anemia aplastik. Pemilihan pengobatan untuk kondisi ini berbeda tergantung tingkat keparahan yang dialami penderitanya. Berikut ini beberapa cara mengobati anemia aplastik:

  1. Stimulan sumsum tulang menggunakan obat filgrastim, pegfilgrastim, epoetin alfa, atau eltrombopag
  2. Transplantasi sel punca, bertujuan untuk menggantikan sel rusak dengan sel sehat dengan cara mencari donor yang cocok
  3. Obat imunosupresan untuk anemia aplastik yang disebabkan oleh penyakit autoimun
  4. Transfusi darah, untuk mencukupi kebutuhan sel darah
  5. Pemberian antibiotik atau antivirus untuk kondisi ini yang disebabkan oleh infeksi dan virus.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah