Dari 308 warga yang dideportasi, sebanyak 90 di antaranya adalah anak-anak.
"Rusia secara paksa mendeportasi warga Ukraina dari Mariupol ke Primorsky Krai - 8.000 kilometer dari tanah air mereka,"kata Lyudmyla Denisova, Komisaris Parlemen Ukraina untuk Hak Asasi Manusia.
Menurut Denisova, sukarelawan melaporkan bahwa sebuah kereta api mengangkut 308 warga Ukraina dari Mariupol tiba di kota Nakhodka pada Kamis (21/4).
Kereta itu mengangkut ibu-ibu, anak kecil, penyandang disabilitas, dan pelajar.
Baca Juga: Turki Hingga Rusia Kecam Penyerangan Israel di Masjid Al Aqsa Palestina
Denisova juga menyertakan foto-foto yang menunjukkan kedatangan warga Ukraina di stasiun kereta api dalam unggahan Telegramnya.
Portal berita lokal Rusia di Vladivostok,vl.com, juga mempublikasikan gambar dan video yang menunjukkan pengungsi dari Mariupol tiba dengan kereta api.
Lebih lanjut, Denisova mengklaim penduduk Mariupol dikirim dengan bus ke akomodasi sementara di kota Wrangel.
Mereka juga diharapkan menerima dokumen baru yang memungkinkan mereka bekerja di Rusia.
Dalam unggahan tersebut, Denisova juga menyatakan bahwa Rusia telah melanggar Konvensi Jenewa mengenai Perlindungan Orang Sipil di waktu Perang.