Heri Gunawan Bicara Prospek Ekonomi dan Keuangan Syariah

- 31 Maret 2022, 11:49 WIB
Web Binar Universitas Muhammadiyah Sukabumi/Usman
Web Binar Universitas Muhammadiyah Sukabumi/Usman /

SUARA SOPPENG -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Heri Gunawan menjadi Keynote Speaker dalam Webinar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sukabumi bekerjasama dengan Dengan OJK Jawa Barat, BSI Jawa Barat.

 

Dalam pemaparannya, tokoh Gerindra ini menyebutkan bahwa ekonomi Islam telah menjadi daya tarik baru dalam perekonomian global, dimana populasi Muslim dunia diperkirakan meningkat 26,4% menjadi 2,2 miliar orang atau seperempat dari populasi global pada 2030. 

 

"The State of Global Economic Report 2020/ Tahun 2021 menunjukkan ada lebih dari 1,8 miliar penduduk muslim yang menjadi konsumen produk halal. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dengan jumlah mencapai 231 juta orang atau setara dengan 86,7 persen dari total populasi, jumlah tersebut mengukuhkan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia," kata Heri Gunawan

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Fahsar Ingatkan Toleransi

Sebagai umat Islam dia berharap dapat melaksanakan ajaran Islam dalam setiap sendi kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi dan keuangan. 

Baca Juga: Tanpa APBD, Fahsar Sebut Masjid Songkok Recca Bakal digunakan di Bulan Ramadhan

Sementara itu, keuangan syariah telah menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri keuangan global, aset keuangan syariah pada akhir Desember 2021 mencapai USD143,7 miliar. 

Baca Juga: Aparat Desa di Luwu Utara dibekali Kemampuan Pengelolaan Website

"Pangsa pasar keuangan syariah 8 domestik mencapai 10,6 persen. Dengan demikian terjadi pertumbuhan positif sebesar 13,82 persen. Sementara itu, aset industri perbankan syariah tercatat tumbuh 15,8 persen (yoy) pada Juni 2021, dengan aset lebih dari Rp 632 triliun,"paparnya

Baca Juga: APDESI Kubu Arifin Minta Kepolisian RI Tangkap Pelaku APDESI Pendukung Jokowi 3 Periode

Namun, di perbankan global, pangsa perbankan syariah nasional masih relatif kecil, yakni sekitar 2,10 persen, dibandingkan Malaysia 11,4 persen dan Arab Saudi 28,5 persen sebagai peringkat pertama. Dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi, dan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, potensi pengembangan industri perbankan syariah nasional sangat besar, sehingga perlu lebih digali dan dioptimalkan. 

Baca Juga: Polandia Embargo Rusia, Ekspor Minyak Hingga Batubara Rusia Akan Kena Imbas

"Harapan kita, ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya kokoh di saat krisis saja. Namun, juga harus mampu tumbuh tinggi pasca krisis. Ketertinggalan ekonomi dan keuangan syariah terhadap sistem konvensional masih sangat lebar," lanjutnya

Baca Juga: Sanksi Amerika Dianggap Tidak Ampuh, Mantan Presiden Rusia Sebut Akan Terbentuk Tatanan Keuangan Baru

"Namun kita tidak perlu pesimis, potensi pasar kita masih sangat besar. Menurut data Bank Indonesia pada 2020, masyarakat yang belum tersentuh layanan finansial atau perbankan (unbankble) mencapai 91,3 persen," sambung Heri Gunawan

Baca Juga: Dandim Ogan Komering Ilir Apel Bersama Forkopimda Siaga Antisipasi Karhutla 2022

Selain itu, ada 62,9 juta pelaku usaha UMKM yang belum terkoneksi dengan lembaga pembiayaan dan perbankan. Perbankan syariah sebagai lembaga syariah komersial pertama memainkan fungsi penting dalam sektor keuangan syariah di Indonesia. 

Baca Juga: Penghargaan Wartawan ke Bupati Luwu Utara diwakili Kabag Protokol dan Komunikasi

"Meski pangsa aset perbankan syariah masih relatif kecil di perbankan nasional (sekitar 6,5 persen), aset perbankan syariah menempati posisi kedua terbesar (33,77 persen pada akhir 2020) dan langsung menyentuh perekonomian melalui pembiayaan ke sektor riil," terang Anggota DPR RI dapil Kabupaten dan Kota Sukabumi ini.***

 

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x