Godaan Jatah Cawapres Ditengah Isu Koalisi, Syarat Kepentingan Politis

- 28 Juli 2023, 14:03 WIB
Prabowo Hadiri Harlah ke-25 PKB Disambut Gemuruh Hadirin
Prabowo Hadiri Harlah ke-25 PKB Disambut Gemuruh Hadirin /DOK TIM MEDIA PRABOWO/USMAN

SUARA SOPPENG -- Meskipun pilpres 2024 masih jauh, namun pertarungan terkait pilpres ini sudah dimulai sejak dini, hal ini terlihat dari manuver partai politik pengusung capres 2024 yang semakin aktif dalam memperkuat barisan koalisinya.

Salah satunya adalah mentargetkan partai koalisi lain untuk menjadi bagian dari koalisinya, demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman kepada SUARA SOPPENG, 28 Juli 2023.

“Daya tawar seperti di gadang-gadang sebagai cawapres, menjadi ketua tim pemenangan atau kesepakatan politik mengenai jabatan lainnya dalam momentum politik seperti sekarang ini tentu merupakan hal yang cukup lumrah terjadi, namun yang membedakannya dengan pilpres-pilpres sebelumnya adalah saat ini tidak adanya batasan maupun etika politik antara partai politik yang sebelumnya sudah mengikatkan diri dalam koalisi namun tetap digoda untuk keluar dari barisan koalisi sebelumnya”,tutur Jajat.

Baca Juga: Manfaat Vitamin Untuk Daya Tahan Tubuh

Menurut Jajat, salah satu indikator timbul nya kondisi seperti sekarang ini juga dipengaruhi akibat munculnya 3 kandidat capres sehingga manuver politiknya juga untuk mengantisipasi bilamana kandidat yang diusung tidak lolos ke putaran kedua diharapkan turut menjadi bagian kelompok yang lolos ke putaran kedua.

Namun menggoda partai politik yang sudah bergabung dengan koalisi dengan iming-iming masuk radar cawapres terkesan seperti rayuan penuh motif apalagi orang yang dimaksud bahkan masuk dalam kriteria berbagai riset lembaga survei beberapa waktu kebelakang ini, sehingga patut diduga ada motif politik lain.

Baca Juga: Gus Mahasin Hadiri Haul Akbar Ploso di Ponpes Al Falah Ploso Jawa Timur

“Pemetaan kekuatan politik pilpres 2022 hampir dipastikan sudah mengerucut kepada tiga kandidat capres, selebihnya hanya tinggal menunggu kepastian dari partai pendukung lainnya, saya kira rasanya sulit bagi partai yang sudah menyatakan sikap mengusung kandidat capres berpindah haluan apalagi hanya karena berdasarkan masuk radar kandidat, sekalipun memaksakan pindah publik akan menduga adanya kemungkinan faktor politis yang bersifat tekanan dari pihak tertentu atau melalui motif lain”, tutup Jajat.

**

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x