Muzani Bicara Keikhlasan NU Menenangkan Rakyat dan Bangsa

4 November 2022, 10:46 WIB
Wakil Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani memberikan sambutan pada acara Muslimat NU /Usman

SUARA SOPPENG – Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta di Hotel Acacia, Kamis (3/11/2022). Acara ini turut dihadiri Ketua PW Muslimat NU Nyai Hj Hizbiyah Rochim dan anggota MPR/DPR Fraksi Gerindra Hj Himmatul Aliyah. 

Dalam sambutannya Muzani menceritakan pengalamannya pada Hari Santri 22 Oktober 2021 berziarah ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah, salah satu kyai pendiri NU bersama KH Hasyim Asy'ari. Menurut Muzani, KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Hasyim Asy'ari adalah ulama besar NU yang memiliki pemikiran visioner melebihi sikap dan keputusan pemerintahan ketika itu.

"Di dalam banyak pendapat dan pikiran Kyai Wahab Hasbullah tentang kebangsaan itu jauh mendahului dari kepentingan dan keputusan pemerintahan pada saat itu. Sebagai contoh bahwa Pancasila merupakan hasil daripada gagasan dari para pendiri bangsa bersama ulama," kata Muzani. 

Baca Juga: Indo Defence 2022  Menuju Kemandirian Industri Pertahanan Dalam Negeri

"Karena merasa Pancasila adalah warisan para ulama, itu sebabnya NU selalu ingin menjaga warisan ini. Apalagi di dalam negara Pancasila kebebasan menjalankan perintah agama tidak ada hambatan. Sehingga banyak kyai berpandangan bahwa menjaga NKRI hukumnya wajib," imbuh Muzani.

Di hadapan Ketua Muslimat NU DKI Jakarta, Nyai Hj Hizbiyah Rochim, Muzani juta menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang memiliki komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan. 

Baca Juga: Dapat Dukungan Dari Jokowi, Prabowo Capres Paket Komplit 

"Para kyai dan nyai NU itu diminta atau tidak diminta selalu hadir memberikan ketenangan kepada rakyat, ketenangan bagi umat, dan menyatukan negara bangsa yang multi etnis, bahasa, budaya, serta agama. Itu sebabnya pemikiran KH Wahab Hasbullah masih sangat relevan sampai hari ini," jelas Sekjen Gerindra itu. 

Muzani melanjutkan, dunia saat ini dalam ketidakpastian. Ancaman resesi, krisis pangan dan energi, bahkan ancaman perang dunia ketiga menjadi nyata. Disisi lain, tidak ada yang tahu kapan perang antara Rusia dan Ukraina akan berakhir. 

Baca Juga: Literatur Institut: Jokowi Beri Sinyal Kuat Endorse Prabowo di Pilpres 2024

"Akibat dari perang Ukraina dan Rusia, harga-harga barang naik, BBM naik, kebutuhan pokok dan lain-lain naik. Ketegangan juga terjadi antara Taiwan dan China, Korut dan Korsel. Ini yang harus kita cegah. Itu sebabnya Pak Jokowi meminta Menteri Pertahanan Pak Prabowo untuk melakukan diplomasi pertahanan," jelas Muzani. 

"Kedatangan Pak Prabowo ke Amerika Serikat, ke negara-negara Timur Tengah dan Eropa tujuannya untuk mencegah terjadinya perang dunia ketiga dan meredam ketegangan antara negara-negara yang berpotensi konflik," imbuhnya. 

Baca Juga: Kediaman Ketua DPRD Sulsel Respon Penggeledahan KPK di Kediamannya

Muzani menambahkan, gelaran G20 di Bali akan menjadi sejarah bagi Indonesia sebagai ujung tombak guna menciptakan perdamaian dunia.

"Itu sebabnya G20 di Bali menjadi penting karena akan dihadiri pemimpin-pemimpin dunia seperti presiden AS Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Putin dan Presiden Ukraina Zelensky. Kalau tokoh-tokoh itu datang di Bali, maka peran Indonesia dalam mempersatukan dan menyelamatkan dunia dari ancaman perang akan dicatat sejarah," tutup Muzani.

Editor: Usman, S.Pd

Tags

Terkini

Terpopuler