Sejarah Masuknya Islam Di Bumi Latemmamala Soppeng, Aride: Sosok Petta Bulu Matanre Pembawa Peradaban Islam

- 12 Februari 2022, 00:03 WIB
Pemangku Adat Mattabulu, Aride,S.Sos
Pemangku Adat Mattabulu, Aride,S.Sos /Tangkapan Layar Youtube/Mitodologi Bumi Sulawesi

Masa Petta Bulu Matanre diyakini masa peradaban islam di Kabupaten Soppeng. Banyak yang memperdebatkan beliau islam atau belum, namun saya berani mengatakan beliau sudah beragama islam,ungkap Aride, S.Sos saat wawancara di kanal youtube Mitologi Bumi Sulawesi.

Tetapi saya sebagai juru kunci melihat dengan fakta bahwa dimana makam beliau telah menghadap keutara dan memiliki nisan,itulah ciri cir makam islam.

Namun belum diketahui tahun peradaban itu terjadi dikarenakan tidak adanya bukti tertulis mengenai abad keberapa masa pasti Petta Bulu Matanre. Jika mengacu kepada sejarah masuknya islam di Sulawesi Selatan tahun 1607 M,kemungkinan pada masa Petta Bulu Matanre bisa saja telah islam.

"Saya kadang memikirkan hal itu. ketika saya merenungkan dan membandingkan dengan masa Syekh Abdul Madjid yang menyebarkan islam di Soppeng 1609 M. Syekh Abdul Madjid merupakan penyebar islam pertama di Soppeng namun masa petta Bulu Matanre jauh sebelum itu. Dimana Petta Bulu Matanre telah islam sebelum masa itu,"terangnya.

Artinya islam ada di Soppeng jauh sebelum abad ke 16 M atau abad masuknya islam di Sulawesi Selatan.

cerita turun temurun yang kami yakini bahwa Petta Bulu Matanre yang memimpin Soppeng sebelum terbentuknya Addatuang Soppeng diawal aad ke 15 M. Jika dapat dibuktikan benar tidaknya sejarah ini artinya disimpulkan bahwa ada sejarah terputus di tanah Bumi Latemmamala, Soppeng.

"Saya berharap ini dapat dipublikasikan bahwa sejarah Petta Bulu Matanre adalah awal terbentuknya Kabupaten Soppeng,"harapnya.

Petta Bulu Matanre dikenal dengan sebutan Lapassari tapi beliau juga memiliki nama bangsawan yakni Andi Powelori dan nama islam yakni Syekh Muhammad Ali. Namun Masyarakat disini memanggil dengan sebutan Lapassari karena itu nama terdekatnya. Masyarakat memanggil dengan sebutan Lapassari karena pekerjaan utama masyarakat Mattabulu adalah penyadap gula yang disebut 'Passari'.

Kerajaan Petta Bulu Matanre dikaitkan erat hubungannya dengan Luwu, karena material sekitar makam berasal dari Luwu. Itu dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh arkeolog dari Unhas bekerja sama dengan peniliti dari Amerika Serikat.

Sejak 26 tahun lalu makam Petta Bulu Matanre ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah. Alasannya beragam ada yang menganggap dirinya keturunan beliau, ada yang mendapatkan wangsit, dan ada yang mengatakan orang tuanya sering berziarah.

Halaman:

Editor: Silmi Akhsin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x