Menakar Kekuatan Kontrak Politik Yang Menjadi Dasar Sebuah Komitmen Politik

- 1 Februari 2023, 15:57 WIB
Institusi Politik yang Digunakan oleh Rakyat untuk Menyalurkan Aspirasi dan Kebutuhannya, Jawabannya
Institusi Politik yang Digunakan oleh Rakyat untuk Menyalurkan Aspirasi dan Kebutuhannya, Jawabannya /Pexels.com/ Andrea Piacquadio/

SUARA SOPPENG, OPINI  -- Salah satu hal yang kerap menjadi perbincangan hangat terkait politik adalah tentang janji-janji politik. 

Janji politik itu sendiri banyak macamnya ada yang berbentuk visi-misi, ada pula yang diucapkan langsung, bahkan ada janji politik yang dituangkan dalam sebuah kontrak politik hingga menjadi dasar sebuah komitmen politik di antara para pelaku politik itu sendiri.

meskipun sama-sama memakai kata “Janji” yang dalam pengertian umumnya akan menimbulkan sebuah hak dan kewajiban yang mengakibatkan sanksi, namun pengimplementasian tentang janji politik itu sendiri ternyata berbeda. 

Baca Juga: Netizen Kagum 'Unggah-Ungguh' Prabowo Subianto Saat Upload Foto Karya Arbain Rambey

jika sebuah janji bisnis dianggap wanprestasi dan bisa digugat secara hukum, tapi janji politis itu hanya menimbulkan sanksi moral.

Membahas tentang moral ini akan berkaitan sedikit dengan budaya, kita ambil contoh bagaimana budaya orang Jepang yang menjunjung tinggi sebuah komitmen, tepat waktu, disiplin, dan loyalitas.

Akan tetapi untuk kita sendiri tentu saja berbeda, bahkan uniknya seorang yang sudah terbukti tidak pernah bisa menjunjung tinggi sebuah komitmen yang sudah disepakati, berani ingkar secara terbuka, masih dengan bangganya menampilkan dalih-dalih pembelaan yang seolah-olah benar dengan harapan akan dianggap kebenaran baru.

Baca Juga: Wajo Siap Masuk Jejaring Kota Sehat Se-Asia Tenggara

Melihat hal ini jadi teringat dengan seorang tokoh besar Nazi, Paul Joseph Goebbels, dikenal dunia seorang ahli propaganda yang ulung. 

Joseph Goebbels adalah tokoh Nazi, pendukung utama Adolf Hitler juga merupakan pendukung gerakan anti-Semit yang aktif. Dialah pakar propaganda yang mempopulerkan frasa “Argentum ad nausem” atau lebih dikenal sebagai teknik “Big Lie” (Kebohongan Besar). 

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x