Ini Pesan SYL di Rakornas Sawit Nasional

- 28 Februari 2023, 16:50 WIB
Meneteri Pertanian SYL
Meneteri Pertanian SYL /Pemkab Lutim/Usman

SUARA SOPPENG -- Bupati Luwu Timur, H. Budiman menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Sawit Nasional dengan tema “Menjaga Resiliensi Perkebunan Indonesia 2023 dan Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat, di di Pullman Hotel Jakarta Central Park, Senin (27/02/2023).

Turut mendampingi Bupati Luwu Timur, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Amrullah Rasyid dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Rupidin.

Rakornas yang dibuka oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) ini bertujuan untuk membangun sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, perusahaan kelapa sawit dan para asosiasi perkebunan kelapa sawit maupun perusahaan kelapa sawit agar secara konkrit dan konsisten dalam mengakselerasi pencapaian program PSR.

Baca Juga: Survei Terbaru Indonesia Polling Stations, Prabowo Unggul dari Ganjar dan Anies

Mentan SYL mengatakan, akan memastikan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) terus dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Ditargetkan, program ini bisa mencapai 180.000 hektar pada setiap tahunnya.

“Kita pastikan PSR sawit ini berjalan dengan baik. Tapi saya minta jangan ada aturan yang ribet-ribet karena program ini adalah program rakyat. Oleh karena itu, dalam rangka mendorong hal tersebut, setiap tahun program PSR ditargetkan seluas 180.000 hektar yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit,” kata SYL.

Baca Juga: Prabowo Subianto Bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Singapura, Ada Apa?

Ia mengatakan, kontribusi kelapa sawit selama ini ditopang dari luasan areal tutupan yang mencapai 16,38 juta hektar, dimana sekitar 6,9 juta hektar merupakan milik pekebun sawit rakyat. Meski demikian, perkebunan sawit masih memiliki tantangan yang cukup besar seperti penggunaan agroinput yang belum maksimal.

Pada sisi lain, lanjutnya, produktivitas sawit nasional baru mencapai 3–4 ton per hektar atau setara dengan CPO. Hal ini dapat mengancam masa depan sawit rakyat Indonesia jika tidak dilakukan langkah komprehensif. Di antaranya perlu melakukan perbaikan dari sektor hulu dengan mengganti tanaman tua atau yang sudah tidak produktif.

“Peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit terus difasilitasi dengan pemanfaatan dana BPDP-KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) melalui program PSR sejak tahun 2017 dengan menyasar kebun-kebun sawit atau tanaman tua,” katanya.

Halaman:

Editor: Usman, S.Pd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x