Network
SUARA SOPPENG - Kabupaten Luwu Utara mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tahun ke tahun, dengan capaian terbaru mencapai angka 70,51, menjadikannya salah satu dari 11 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang masuk dalam kategori tinggi.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengungkapkan bahwa indikator terbesar yang menyumbang pada peningkatan IPM tersebut adalah sektor pendidikan.
Dalam sambutannya pada upacara peringatan HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional 2023, Bupati Indah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para tenaga pendidik yang telah berkontribusi dalam peningkatan IPM Luwu Utara.
Meskipun memperoleh prestasi yang membanggakan, Bupati mengingatkan bahwa pekerjaan masih banyak yang harus dilakukan, dan target kedepannya adalah mencapai angka 75.
"Saat ini, pendidikan menjadi katalisator utama kenaikan IPM di Luwu Utara. Kami menyadari bahwa perubahan zaman, terutama fenomena Era Disrupsi, memerlukan adaptasi dan transformasi, terutama di dunia pendidikan," tegas Bupati Indah.
Dalam konteks perubahan tersebut, tema peringatan "Transformasi Guru Mewujudkan Indonesia Maju" diusung sebagai pesan penting agar para guru mampu beradaptasi dan bertransformasi menghadapi perubahan yang terjadi. Bupati Indah menekankan perlunya inovasi dalam pendidikan, terutama dalam pendekatan pembentukan karakter, yang kini dapat dilakukan secara hybrid, baik online maupun offline.
Baca Juga: Ayo Dukung Program Tanam Pisang, Ajang Peluang Bisnis dan Kesejahteraan Masyarakat
"Organisasi pendidikan harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Di era disrupsi ini, muncul berbagai mode pembelajaran, dan kita harus memilih mode yang sesuai agar organisasi tetap bergerak secara positif dan inovatif," ungkap Bupati yang memiliki latar belakang sebagai anak seorang guru.
Bupati Indah juga menyoroti peran guru sebagai aktor utama dalam dunia pendidikan. Dia menekankan pentingnya guru untuk terus berbenah dan meningkatkan kompetensi, baik dalam pengertian formal maupun non formal. Pesannya adalah bahwa setiap individu yang akan mengajar harus siap menjadi pembelajar seumur hidup.
